Pada hari Kamis tanggal 21 November 2024 umat lingkungan St Yusup wilayah St Petrus Kanisius Kalasan Tengah mengadakan doa rutin di rumah Yohanes Priyo Pranowo. Selain doa rutin juga untuk mendoakan arwah Ibu Christina Suprapti Marto Pratisto yang 2 tahun lalu dipanggil Tuhan. Doa dipimpin oleh Prodikon Yosep Sulisprihandoko dan dimulai pada pukul 19.00 WIB. Untuk lagu pembukaan 166 “Marilah mengikuti Dia”, lagu antar bacaan 218 “Ku mohon ya Tuhan “, lagu penutup 478 “Limpahkan kasihMu” dipimpin oleh Cicilia Karyani. Sedangkan doa umat oleh Gregorius Tri Wahyudi dan pembacaan pertama oleh Adriana Dai Emba. Umat yang hadir sebanyak 30 orang.
Peringatan Santa Perawan Maria dipersembahkan dalam Kenisah Gereja Santa Maria yang dibangun dekat situs Bait Allah dan diberkati pada tahun 543. Maria Bunda Allah adalah bait Allah sejati. Yesus hadir sebagai satu-satunya persembahan yang berkenan kepada Allah. Maria juga mempersembahkan hidup seutuhnya kepada Allah. “Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu” (Luk 1:38). Kita diundang untuk turut mempersembahkan diri kita bagi karya penebusan Tuhan. Yohanes mengungkapkan hanya keturunan Daud yang mampu untuk gulungan kitab. “Sesungguhnya singa dari Yehuda, yaitu tunas Daud telah menang. Dialah yang dapat membuka kitab itu dan membuka ketujuh meterainya.”
Yesuslah tunas dan keturunan Daud yang dapat membuka gulungan kitab. Ia memenuhi seluruh nubuat dalam kitab suci. Dia juga yang menghadirkan Kerajaan Allah dalam kehidupan kita ini. Yesus menyadarkan kita untuk memahami dan mengerti apa yang kita perlukan untuk kebahagian hidup ini. “Wahai Yerusalem, alangkah baiknya andaikan pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu. Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu.”
Mereka telah melihat kehadiran Yesus dan mereka tahu bahwa Dialah Mesias yang dinantikannya itu. Namun sebagian dari mereka tetap menolak bahkan menjadi provokator untuk penyaliban-Nya. Musuh mereka telah mengepung serta mengimpitnya dari berbagai jurusan. Kerusakan dan kehancuran Yerusalem tidak terelakkan lagi. “Tembokmu akan dirobohkan dan tidak satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain. Sebab engkau tidak mengetahui saat Allah Melawati engkau.” Jelas sumber kehancuran Yerusalem karena mereka menolak Allah. Mereka menolak Yesus yang memberikan sumber damai Sejahtera sejati bagi hidup kita.
Catatan: Tulisan dan foto dikirim oleh Ratna Bintarti