Pada hari Rabu, 30 Mei 2024 bertempat di rumah keluarga Joko Wiyono, lebih dari 30 umat St. Theresia berkumpul dalam kebersamaan untuk merayakan Ekaristi lingkungan yang dipersembahkan oleh Rm. Yohanes Ngatmo, Pr. Tepat pukul 18:30 WIB, umat mengawali paraliturgi dengan devosi Rosario. Selanjutnya, Maria Theresia Yetti Pudiyantari sebagai pembawa acara membacakan susunan acara sebelum “Salam Bagimu, Maria” dimadahkan sebagai lagu pembuka Perayaan Ekaristi yang dipandu oleh Ap. Arimbi Wiryanti.

Bacaan I dari 1 Ptr 2:2-5.9-12 yang dibawakan oleh Agatha Dewinta Anesthi Putri berkisah tentang Yesus Kristus sebagai batu penjuru. Selanjutnya bacaan Injil Markus 10:46-52 menceritakan tentang Yesus yang menyembuhkan Bartimeus, seorang buta, di luar kota Yerikho. Memulai homili, Romo Ngatmo memantik dengan menanyakan berapa kali umat St. Theresia berdoa dalam sehari, serta doa apa saja yang didaraskan.

“Dalam doa Katolik, yang terpenting adalah dimulai dengan tanda salib sebagai simbol kemenangan Kristus”, ungkap romo Ngatmo.

Khotbah romo menekankan pentingnya keselarasan rumusan Trinitarian dan gerakan tangan.

“Rumusan dan gerakan tangan kita harus selaras ketika membuat tanda Salib untuk mengawali dan mengakhiri doa,” tegas Romo Ngatmo.

Ekaristi dilanjutkan dengan doa umat yang dibacakan oleh Agatha Paskalin. Ketika menyambut komuni, umat menyanyikan lagu “Kau Menyentuh Hatiku”, sedangkan “Ave Maria Bunda Penuh Cinta” dimadahkan sebagai lagu penutup.

Albertus Sugeng Wuryanto selaku ketua lingkungan, seusai Perayaan Ekaristi dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih atas kerjasama seluruh umat yang turut ambil bagian dalam mempersiapkan Ekaristi, baik dalam hal liturgi maupun non liturgi. Acara dilanjutkan ramah tamah dan makan malam bersama yang sudah dipersiapkan ibu-ibu dengan penuh kegembiraan dan semangat. Semua yang hadir sungguh merasakan cinta kasih yang mendalam, serta semakin diberkati dalam kebersamaan Ekaristi lingkungan.

Catatan Liputan ditulis oleh Christina Deni Rumiarti