KOMSOS-GMMK. RS. Panti Rapih Yogyakarta mengadakan sosialisasi kesehatan dalam rangka memperingati Hari Stroke Sedunia. Kegiatan diselenggarakan pada hari Minggu, 24 Oktober 2022 dan bertempat di Pendopo Gereja Maria Marganingsih Kalasan. Kegiatan sosialisasi berlangsung pukul 10.00-12.00 WIB. Sebelum acara dimulai, panitia dari RS Panti Rapih Yogyakarta mengadakan skrining dan pemeriksaan kesehatan umat Paroki Kalasan yang meliputi pemeriksaan gula darah dan tekanan darah. Romo Kevikepan Yogyakarta Wilayah Timur yakni Romo Adrianus Maradiyo, Pr turut serta dalam rangkaian pemeriksaan kesehatan yang disediakan oleh panitia. Romo Paroki Rm Antonius Dadang Hermawan, Pr. juga turut mengikuti rangkaian bakti sosial di pendopo.
Umat yang turut serta dalam bakti sosial tersebut sebanyak 98 umat berasal dari 69 lingkungan dan 10 wilayah yang terdaftar. Setelah umat mengikuti pemeriksaan kesehatan, mereka kemudian diarahkan ke pendopo untuk mengambil snack dan minuman serta tas yang berisikan buku panduan tentang kesehatan dan stroke. Umat sudah memenuhi kursi yang disediakan oleh panitia di pendopo, dilanjutkan dengan pengarahan oleh Siwi Walyani untuk menjelaskan rangkaian kegiatan bakti sosial mengenai penyakit stroke sekaligus merayakan Hari Stroke Sedunia 2022.
Pukul 10.00 WIB umat sudah memasuki pendopo, lalu MC (Mas Adhi) mulai menyapa para umat dan romo kemudian mempersilahkan Nasaria Cahyantini Agus Siswanto (Ketua bidang Pelayanan Kemasyarakatan) memimpin doa sebelum acara bakti sosial dimulai. Acara kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya untuk membangun sikap nasionalisme.
Acara kemudian diisi oleh Romo Adrianus Maradiyo Pr. Romo Maradiyo memberikan pesan agar umat mengedepankan merawat badan dan menjaga kesehatan. Sementara itu, ketua panitia yakni dr. Godeliva Maria Silvia Merry, M.Sc, Sp.MK memberikan pengantar seputar penyakit stroke sekaligus merayakan HUT ke 93 RS Panti Rapih Yogyakarta.
Pukul 10.30 memasuki sesi pemaparan materi. Pemateri pertama adalah dr. Agus Prasetya, M., dr.,Sp.S., M.Si.Med. Dokter Agus memaparkan materi terkait penanganan ketika mengalami gejala penyakit stroke. Yang menarik dalam materi ini adalah “Tips Mudah Mengenali Tanda-Tanda Penyakit Stroke”, yakni SeGeRa Ke RS. Berikut artinya:
- Se artinya adalah Senyum yang sudah tidak simetris.
- Ge artinya Gerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba.
- Ra artinya bicaRa pelo atau secara tiba-tiba tidak dapat berbicara.
- Ke artinya Kebas atau kesemutan yang dirasakan hingga separuh tubuh.
- R artinya Rabun, pandangan satu mata menjadi kabur atau terjadi secara tiba-tiba.
- S artinya Sakit kepala hebat yang muncul secara tiba-tiba dan tidak pernah dirasakan sebelumnya.
Supaya umat tidak bosan dengan suasana, umat kemudian diajak untuk mengikuti senam stroke yang dipandu oleh Ludovica Heri Pratama, Amd.Kep. Umat antusias dalam mengikuti sesi ini. Ini menjadi sebuah pengetahuan dasar untuk meminimalisir terjadinya penyakit stroke.
Pukul 11.00 memasuki sesi pemaparan materi kedua yang disampaikan oleh Restuningtyas Saraswati, S.Kep., Ns. Beliau memberikan materi terkait layanan pasien di ruang stroke unit RS. Panti Rapih Yogyakarta 2022. RS. Panti Rapih menyediakan unit untuk penyakit stroke yang terletak di Gedung Elisabet Lantai 2, yang memiliki kapasitas 8 bed yang masing-masing dibagi menjadi dua kamar. Dalam kamar tersebut berisikan 4 bed untuk pasien.
Disampaikan pula bahwa kita bisa melakukan perawatan pasien stroke di rumah. Oleh karena itu, keluarga berperan penting dalam upaya meningkatkan kemampuan pasien untuk mandiri, meminimalkan kecacatan, dan mencegah terjadinya stroke secara berkala. Untuk merawat pasien stroke di rumah dapat dilakukan dengan cara:
- Membantu pasien berpindah tempat.
- Ajak pasien untuk bergerak.
- Membantu pasien untuk mengonsumsi nutrisi dengan makan atau minum.
- Mengajak pasien untuk berkomunikasi atau berbicara.
Sesi diskusi dimulai setelah materi selesai disampaikan oleh pemateri. Banyak yang antusias bertanya terkait materi yang disampaikan. Ada juga yang secara tidak langsung berkonsultasi terkait keluhan yang dialami. Banyak yang bertanya terkait pemaparan dari materi dr. Agus mengenai penyakit stroke yang lebih sering dialami oleh pria dibanding wanita. Banyaknya pertanyaan yang masuk, membuat panitia membatasi karena terbatasnya waktu yang disediakan oleh panitia.
Rangkaian acara kemudian ditutup dengan doa penutup yang dipimpin oleh Rm. Dadang Pr. dan dilanjutkan dengan sesi foto bersama. Acara selesai dengan suasana senang dan gembira dari umat karena mendapat pengetahuan dasar saat mengalami gejala stroke.
Liputan dan foto oleh Gabriela Dea Wahyu Widiastuti