311 St. Gregorius Kaliajir: Doa Bapakami mengajak kita terus mengasihi dan mengampuni

“Kami menanti di gerbang mahasuci, Canang bertalu pertanda sewaka bakti, O… Gusti, Gusti… Trimalah hati kami, O… Gusti, Gusti…. Kami haturkan puji”. Bait pertama lagu Sewaka Bakti disenandungkan bersama-sama, mengawali pertemuan pendalaman iman pada hari Kamis, 20 Juni 2024.

Syair lagu yang membawa umat dalam suasana hening. Empatbelas umat Lingkungan Gregorius Agung Kaliajir pada pukul 19.00 Wib telah berkumpul di rumah Fabianus Dimas Ariyanto. Semua tampak antusias untuk berdoa rutin bersama dan mendengarkan sabda Tuhan.

Pertemuan pendalaman iman dipimpin oleh Robertus Bambang Yuswantara. Umat diajak belajar bersama mengupas isi perikop Injil Matius 6: 7-15 ‘Jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di surga akan mengampuni kamu juga’.

Doa Bapakami yang diajarkan Yesus memiliki kekuatan dahsyat jika didoakan dengan sungguh-sungguh, diresapkan, dan dihayati dalam hidup sehari-hari. Doa tersebut mengungkapkan semua yang kita butuhkan dan penyelenggaraan Tuhan selalu menjamin hidup kita.

Dalam kesempatan sharing, Yokebeth Siti Sriyanti mengatakan bahwa kehebatan doa Bapakami sungguh nyata dalam hidupnya dan selalu menguatkannya. RB Maryanto memberikan kesaksian tentang kekuatan doa Bapa kami sungguh luar biasa. Semua cobaan dan pergulatan hidup mampu dilewati karena berdoa Bapa kami dengan segenap hati.

Melalui doa Bapa kami, Fabianus Dimas Ariyanto merasa selalu diingatkan untuk terus mengasihi dan mengampuni, serta dikuatkan dalam iman untuk tetap yakin dan percaya Tuhan selalu memberikan rejeki yang cukup dan memberikan jalan keluar atas semua kesulitan hidup yang dipercayakan kepadanya.

Namun, doa saja tidak cukup. Umat Katolik juga harus mau berkumpul dan bersosial dengan segenap hati agar makin dekat dengan Tuhan melalui sesama dan dalam doa. Jadikan doa sebagai sarana komunikasi dengan Tuhan, bukan sekadar formalitas.

Pada pukul 20.30 pertemuan pendalaman iman pun ditutup dengan doa umat dan berkat penutup oleh prodiakon. Sebelum pulang, umat masih menikmati minuman hangat dan kudapan lengkap yang disiapkan keluarga Dimas sambil berbincang tentang rencana agenda lingkungan. Akhirnya, umat pun pulang membawa kelegaan dan kedamaian hati.

Ditulis oleh : Lucia Indarwati

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *