Sebagaimana kita ketahui, Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur erupsi pada hari Senin, 4 November 2024 dini hari, saat para penduduk setempat beristirahat. Erupsi tersebut memakan banyak korban jiwa, baik yang meninggal dunia, luka-luka, maupun harta bendanya. Bahkan para siswa Seminari Menengah Hokeng, Keuskupan Larantuka, dan beberapa biara juga terkena dampak dari erupsi tersebut. Kita sebagai warga Gereja merasa prihatin, ikut berduka dan merasakan penderitaan , kesedihan, ketakutan, dan kecemasan yang dialami oleh saudara-saudari kita di Flores Timur.
Gereja Maria Marganingsih Kalasan mengajak segenap umat Katholik untuk berpartisipasi pada Gerakan Solidaritas Korban Bencana Erupsi Gunung Lewotobi di Flores Timur dengan menyisihkan sebagian uang untuk membantu meringankan beban saudara-saudari kita yang terkena musibah di Flores Timur. Menindaklanjuti Gerakan Solidaritas tersebut maka Lingkungan St. Bartolomeus Brintikan menggalang dana dengan melibatkan sekitar 30 KK anggota lingkungan. Theresia Ildayati dan Bernadeta Sudaryani mendapat mandat dari Ketua Lingkungan FX. Kristyanto Nugroho untuk mengumpulkan dana dengan cara door to door ke setiap rumah anggota lingkungan selama seminggu mulai hari Minggu, 10 November 2024 sampai dengan hari Minggu, 17 November 2024. Mereka berdua melakukannya dengan ikhlas dan senang hati. Hasil dari dana partisipasi umat lingkungan ini ditambah dengan mengambil kas lingkungan, total terkumpul Rp.1.500.000,- selanjutnya diserahkan ke Bendahara Paroki/Sekretariat pada hari Senin, 18 November 2024.
Dalam pandangan agama Katolik, membantu korban bencana alam adalah bentuk nyata dari kasih Tuhan dan kasih sesama, sebagai wujud tanggung jawab sosial dan spiritual. Bantuan tersebut mencakup aspek fisik, emosional, dan rohani, serta menunjukkan kepedulian terhadap mereka yang menderita. Lebih dari sekadar memberikan materi, itu adalah bagian dari hidup dalam solidaritas, keadilan, dan harapan, yang akhirnya membawa orang lebih dekat pada tujuan hidup Katolik: mencintai Tuhan dan sesama dalam segala aspek kehidupan.
Catatan: Tulisan dan foto dikirim oleh Andreas Sudihartono