0311 Lingkungan Gregorius Agung Kaliajir: Pendalaman Iman yang selalu Dirindukan

Pada hari Kamis Kliwon tanggal 17 bulan Juli 2025 umat Lingkungan Gregorius Agung Kaliajir kembali bersekutu di dalam pertemuan rutin pendalaman iman lingkungan. Perjumpaan yang selalu dirindukan umat kali ini dilaksanakan di rumah keluarga Lukas Ismarsono. Tiga puluh umat, termasuk anak-anak dan 1 calon katekumen anak, sudah hadir sebelum pukul 19.00 WIB. Semua berkumpul dan memosisikan diri di tempat yang paling nyaman, sesuai pilihan masing-masing. Tepat pukul 7 (tujuh) malam pertemuan pun dimulai.

Diawali dengan pengantar singkat oleh RB Maryanto selalu ketua lingkungan, kemudian dirangkai dengan mengidungkan lagu pembuka bersama-sama. Semua Bersatu dalam keheningan doa yang mulai didaraskan oleh prodiakon Theresia Yuliastutie yang memimpin ibadat pada malam itu. Sesuai penanggalan liturgi, bacaan Injil diambil dari Matius 11 ayat 28-30. “Aku ini lemah lembut dan rendah hati” merupakan inti pokok dari Injil Matius. Yesus mengundang siapa pun yang letih lesu dan berbeban berat untuk datang kepada-Nya. Sebagai umat-Nya kita percaya bahwa dengan datang kepada-Nya, semua beban akan menjadi ringan dan semua persoalan akan menemukan jalan keluar. Namun, sering kali kita melupakan hal ini. Ketika sedang menghadapi masalah, kita meratap seorang diri dan merasa paling menderita. Kita lupa membuka mata dan telinga bahwa ada Tuhan yang selalu ada buat kita. Beberapa umat diberi kesempatan untuk menceritakan pengalamannya ketika sedang menghadapi masalah, tetapi tidak ada satu umat pun yang ‘mau’ mensharingkan pengalamannya. Maka, Yuliastutie memanfaatkan anak-anak yang hadir untuk menunjuk, siapa yang mereka inginkan untuk mensharingkan imannya. Salah satu umat yang ‘ditunjuk’ oleh anak-anak menceritakan pengalamannya ketika harus mendampingi orang tua yang membutuhkan kesabaran ekstra. Pada saat kesabarannya hanya setipis tisu ketika menghadapi ‘kerewelan’ orang tua, dan menyerahkan semua beban kepada Yesus yang tersalib dengan luka-luka parahnya, ternyata Yesus memberikan kekuatan sehingga bisa melewati semuanya dengan baik. Giliran berikutnya, anak-anak menunjuk RB Sarbini Ari Purnomo. Dalam sharingnya Ari menceritakan pengalamannya mendampingi istri yang sakit dan harus wira wiri kontrol ke rumah sakit. Dengan bersandar dan membawa semua beban kepada Tuhan Yang Mahasegalanya, Ari mampu melewati semuanya dengan baik dan berbuah baik. Dirinya menjadi lebih sabar dan tekun dalam doa, sementara sang istri dapat makin berdamai dengan rasa sakit yang dideritanya. Ujung-ujungnya kondisinya justru menjadi makin baik. Giliran terakhir, anak-anak menunjuk RB Maryanto yang menceritakan pengalamannya ketika anak sulungnya sakit CA getah bening. Pada awalnya Maryanto dan keluarga besarnya sempat syok, tetapi kemudian memasrahkan semuanya kepada Tuhan. Dalam kepasrahannya Maryanto tetap mengharapkan mukjizat kesembuhan dari Tuhan dengan tekun mendaraskan doa-doa permohonan bersama keluarga. Mukjizat itu sungguh nyata, putra sulungnya kemudian dinyatakan sembuh setelah melewati rangkaian pengobatan yang panjang dengan biaya yang tidak murah. Bahkan, Tuhan memberi bonus kelancaran dalam studi dan diterima di PTN yang diinginkan. Pengalaman iman ini menguatkan umat lingkungan untuk terus bersekutu dalam doa sehingga dapat mendengar dan membagikan pengalaman iman tentang kebaikan Tuhan yang tak pernah putus. Pengalaman iman umat ini makin diteguhkan dengan ungkapan syukur keluarga Ferry Markus Widigdo atas dikabulkannya permohonan putra sulungnya diterima di SMA Negeri 6 sebagaimana diharapkan.

Pada pukul 20.20 WIB rangkaian pendalaman iman diakhiri dengan doa penutup, dilanjutkan dengan melambungkan himne Yubelum 2025 Peziarah Pengharapan. Bait demi bait didaraskan umat yang hadir dengan segenap hati dan membuahkan kedamaian dalam kebersamaan. Suasana hangat yang meneduhkan dan selalu dirindukan umat untuk kembali bertemu dan bersekutu dalam doa bersama.

Lucia Indarwati

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *