[dropcap]K[/dropcap]OMSOS-GMK. Misa natal pagi, 25 Desember 2018, di gereja Marganingsih Kalasan dimulai pukul 08:00 dan dipimpin oleh Rm Adrianus Maradiyo, Pr. (vikep Jogya), didampingi Rm Jonathan Billie Cahyo Adi, Pr. Sedangkan yang bertugas koor adalah kelompok koor dari wilayah Petrus Damianus, Kalasan Timur.
Dalam kotbahnya, Rm Maradiyo menegaskan bahwa yang paling penting dari perayaan natal adalah buahnya, bukan semata-mata perayaan selebrasi dan segala pernak-pernik asesori natalnya. Dengan kata lain, natal harus menghasilkan buah-buah yang baik dalam kehidupan kita, baik secara pribadi maupun bagi keluarga dan juga bagi komunitas.
Rm Maradiyo banyak memberikan pesan-pesan praktis sebagai buah-buah natal kepada anak-anak, OMK, serta orangtua. Anak-anak diharapkan untuk “mbangun miturut” dengan lebih menyanyangi dan menghormati orangtua. Anak-anak diharapkan lebih sering mengucapkan “terima kasih” kepada ayah dan ibu yang sudah banyak memberikan fasilitas kebutuhan hidup. OMK pun demikian. OMK diharapkan siap untuk “srawung” dengan siapa saja dan terlibat dalam kehidupan menggereja. Ibu-ibu pun diharapkan terus mau merawat gereja kecil dalam keluarga. Ibu-ibu diharapkan menerima anak-anak apa adanya, bukan berdasarkan kemampuan akademis atau prestasi. Bapak-bapak pun diharapkan mau menyediakan dirinya untuk berbagi berkat bagi keluarganya.
Natal semestinya mampu memperbaharui diri kita. Oleh karena itu, kita semua diajak untuk menyediakan hati dan menjadi palungan bagi Yesus dengan perkataan dan perilaku yang menghadirkan Yesus dalam kehidupan ini. (Rm Maradiyo)
Kita juga diajak untuk menjadi Homo Homini Socius (manusia adalah sabahat bagi sesamanya) bukan Homo Homini Lupus (manusia adalah serigala bagi sesamanya).
Pada akhir kotbahnya, Rm Maradiyo juga memberikan waktu kepada Rm Billie untuk melengkapi kotbahnya. Pada kesempatan itu, Rm Billie mengundang Sr. Brigita untuk memberikan tanggapan tentang doa dan harapan Natal. Sr. Brigita menyatakan bahwa natal adalah sukacita dan berharap solidaritas bisa terus diwujudkan. Harapannya, natal tahun ini bisa membawa kehidupan yang penuh syukur yakni hidup dengan penuh rasa terima kasih. Kita mesti siap membagikan apa yang kita terima. Itulah makna “terima kasih” yakni menerima kemudian berbagi kasih.
Sementara itu, Rm Billie, pastor KAS yang ditahbiskan pada 7 Oktober 2013 dan berasal dari Muntilan ini mengajak anggota keluarga untuk mengambil peran penting dalam kehidupan ini.
Mari menjadi bapak, ibu dan anak yang menjadi peran penting dalam keluarga. Maria dan Joseph tidak pernah meninggal Yesus, Sang Juru Selamat. Mari menjadi bapak dan ibu yang setia untuk keluarga dan anak anak dan untuk siapa saja dan terlebih untuk gereja kita. (Rm Billie)
Rm Billie juga mengajak umat untuk menyadari bahwa keberadaan kandang Natal semestinya bisa mendekatkan diri kita kepada Tuhan. Natal juga mengajak kita semua untuk membangun peradaban kasih dan untuk tidak meningggalkan Yesus .
“Pesan saya, sebelum bapak-ibu kondur, sempatkan berdoa sejenak di depan gua Natal,”ujar Rm Billie.
Catatan: Foto oleh Monica dan Magnifico