KOMSOS-GMK. Minggu, 7 Juli 2019 adalah hari yang spesial bagi umat Paroki Administratif Tyas Dalem Gusti Yesus Macanan. Hari itu adalah pesta 20 tahun imamat Rama Lambertus Issri Purnomo Murtyanto, Pr, Gembala Paroki Adm. TDGY Macanan. Segala persiapan telah dilaksanakan oleh para pengurus untuk menyambutnya, karena Romo Issri berkenan untuk misa bersama umat Macanan, di antara acara khusus yang harus dijalani di angka 20 tahun imamat bersama teman-teman imam seangkatan.
Perayaan Ekaristi berjalan biasa. Yang beda, misa di Minggu Biasa ke-14 ini, Romo Issri ditemani Romo Adrianus Maradiyo, Pr, Rama Vikep Yogyakarta. Biasanya Romo Vikep konselebran utamanya, kali ini Romo Issri yang menjadi konselebran utama, menjadi tokoh utama dalam misa kali ini.
Pada saat hendak mulai kotbah, Romo Issri mengenakan blangkon mataraman yang selalu dipakai dalam banyak acara dan menjadi ciri rama yang menjunjung adat budaya dan bahasa Jawa itu. Semua umat tertawa melihat tingkah rama tersebut. “Rasanya ini sudah menyatu dengan diri saya,” ujar Romo Issri sambil mengenakan iket blangkon tersebut.
Mengawali kotbahnya, Romo Issri bercerita bahwa 20 tahun lalu di Kidul Loji, tepatnya 5 Juli 1999 ada 10 Diakon yang ditahbiskan menjadi Imam oleh Mgr. Ignatius Suharyo. Injil Minggu Biasa ke-14 C terasa pas:
“Tuaian memang banyak, tetapi pekerjanya sedikit! Sebab itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, agar ia mengirimkan pekerja-pekerja ke tuaian itu. Pergilah! Aku mengutus kamu….”
Dengan doa yang tekun, agar rahmat panggilan menyebar. Orangtua berdoa agar anak-anaknya dipanggil jadi rama. [Lucunya, yang sering terjadi adalah mendoakan anak tetangganya agar menjadi rama…. Sebenarnya itu sama saja akhirnya, karena bila semua orangtua mendoakan hal yang sama, maka semua mendoakan agar anak-anak mereka menjadi romo]
Selama 20 tahun menjalani panggilan hidup imamat, Romo Issri semakin menyadari bahwa semua itu berasal dari panggilan Tuhan, kehendak Tuhan, rencana Tuhan. Romo Issri menanggapi panggilan itu sesudah lulus SMA sehingga hanya setahun di Seminari Menengah. Tuhan tidak langsung meminta untuk menjadi romo dll, tetapi Tuhan memberi kebebasan untuk memilih. Imam itu adalah salah satu pilihan hidup. Pilihan itu dimantapkan terus demi keselamatan diri sendiri dan demi keselamatan semuanya.
“Sertailah kami menjadi saksi Injil-Mu” adalah motto para romo angkatan Romo Issri. Yaitu: Agustinus Ariawan, Pr; Agustinus Sudarisman, Pr; Agustinus Tejokusumantoro, Pr; Alexius Dwi Aryanto, Pr; Antonius Dodit Haryono, Pr; Antonius Juned Triatmo, Pr; Fransiskus Xaverius Sugiyana, Pr; Lambertus Issri Purnomo Murtyanto, Pr; Materius Kristiyanto, Pr; Petrus Noegroho Agung Sriwidodo, Pr. Dalam motto itu terkandung keyakinan akan penyertaan Tuhan dalam karya pelayanan mereka. Saat ini mereka baru dalam masa penyegaran kembali selama sekitar 40 hari yang berisi berbagai kegiatan: studi, retret, rekonsiliasi, juga rekreasi. Minggu 7 Juli 2019 itu sedang proses rekreasi dan boleh kembali ke paroki masing-masing. Romo Issri memakai kesempatan itu untuk misa syukur atas rahmat panggilan yang sudah 20 tahun itu bersama umat TDGY Macanan. Romo Issri juga memohon doa seluruh umat agar dirinya bisa tetap setia pada panggilan imamat sampai akhirnya tinggal di Wisma Sepuh yang akan dibangun di Kentungan dan akhirnya juga disemayamkan di halaman seminari tersebut.
Pada akhir kotbahnya, Romo Issri menyanyikan sebuah lagu yang berjudul “Saat Kausapa:”
Saat Kausapa namaku o Tuhan, kurasakan kelembutan di hati
Kulihat jalan di depanku, tak tahu apa yang akan terjadi.
Banyak kawanan domba di skelilingku, kujadikan teman seperjalanan.
Kaupinta diriku tuk mengasihi, dengan segala yang aku miliki…
Refren: Kujawab pinta-Mu, Kausambut tanganku
Dalam genggaman-Mu kuserahkan diri
Kutundukkan hati dengan segala yang kumiliki
Kusrahkan pada-Mu Tuhan *Coda: Hanya kepada-Mu Tuhan
Usai misa, FX Jaka, Wakil Ketua II Dewan Pastoral Paroki Administratif TDGY Macanan memberikan selamat kepada Romo Issri karena telah memasuki masa 20 tahun imamat. “Semoga umat Paroki Administratif Macanan makin didewasakan dalam iman di bawah bimbingan Romo Issri,” demikian ucapnya. Di saat itu juga disampaikan tali asih umat kepada Romo Issri.
Romo Maradiyo pun memberikan ucapan Proficiat kepada Romo Issri dan kesembilan temannya seangkatan. Tanpa sungkan Romo Vikep mengatakan bahwa ia belajar mencintai adik-adik angkatannya, sekaligus juga belajar dari mereka. Tentang status Paroki mandiri, belum tahun ini, tetapi umat dan terutama Pengurus Dewan Pastoral Paroki Administratif Macanan harus bersiap menghadapi supervisi dari KAS pada 21 Oktober 2019. Ketiga tata kelola Paroki Administratif harus bisa berjalan baik, sehingga harapannya pada 2020 bisa menjadi paroki penuh. Tanggal 8-9 Juli 2019 ada rapat dewan imam, salah satu agendanya adalah membahas bagaimana nasib Macanan dan Romo Maradiyo akan mengusulkan agar bisa segera menjadi paroki secara penuh.
Acara selanjutnya usai misa adalah arakan prajurit bergodo yang mengantar Romo Issri dan Romo Vikep menuju panggung dilanjutkan pentas budaya sambil sarapan bersama di halaman gereja.
Usai acara pesta syukur 20 tahun imamat ini, Romo Issri masih melajutkan program penyegaran kembali bersama teman-teman seangkatannya. Semoga kesepuluh romo tetap setia pada panggilan imamat sampai akhir hayat dan terus berkarya dengan motto mereka: Sertailah kami menjadi saksi Injil-Mu.
Liputan bersama Immaculata Is