[dropcap]K[/dropcap]OMSOS-GMK. Pada hari Minggu tanggal 6 Januari 2019 jam 12.00 WIB bertempat di Joglo Pastoran St. Yohanes Paulus ll Brayut Sleman, Komunikasi Sosial (Komsos) Kevikepan Daerah Istimewa Yogyakarta mengadakan pertemuan rutin.
Pertemuan ini dibuka dan dipimpin oleh Agustinus Suseno dengan doa pembuka oleh Yusup Priyasudiarja.
Hadir dalam rapat ini Romo Yohanes Wicaksono, Pr. Romo yang ramah dan akrab disapa Romo Wicak ini menyatakan bahwa ada beberapa poin penting yang harus diperhatikan, yaitu :
1. Pusat Pastoral mulai digarap di tingkat kevikepan. Artinya, masing-masing paroki mestinya sudah ada komsos, baik itu sebagai personel komsos resmi maupun penggiat komsos.
Resolusi tahun 2019 adalah menggerakkan komsos yang sudah ada.
2. Komsos Kevikepan Daerah Istimewa Yogyakarta akan membuat web komsos yang akan menampung liputan kegiatan yang mencerminkan dinamika kegiatan di paroki. Harapan Romo yaitu pusat pastor di kevikepan memiliki komsos dan ada dukungan dari Romo paroki itu sendiri.
3. Komsos kevikepan Daerah Istimewa Yogyakarta akan mengadakan pertemuan rutin tiap dua bulan dengan lokasi bergiliran :
– Januari : Paroki Brayut
– Maret : Paroki Gamping
– Mei : Paroki Boro
– Juli : Paroki Kalasan
– September : Paroki Nandan
Komsos kevikepan Daerah Istimewa Yogyakarta memberikan subsidi dana 300 ribu tiap kali pertemuan.
4. Komsos kevikepan Daerah Istimewa Yogyakarta akan mengadakan dua kali pelatihan pada tahun 2019 dengan target peserta ; setiap paroki mengirimkan 2 utusan komsos atau penggiat komsos (total 70 peserta).
Yang pertama adalah pelatihan photocaption (1-2 Juni 2019 di Wisma Salam) dan yang kedua adalah pelatihan video editing (9-10 Nov 2019 di Wisma Salam).
Diusulkan pula tema pelatihan seputar “website” untuk tahun berikutnya.
5. Catatan dari Komsos KAS : Beberapa program kegiatan (seperti pembuatan video dari Bapa Uskup, Surat Gembala) baru bisa menjangkau sebagian kecil umat. Komsos kevikepan Daerah Istimewa Yogyakarta diharapkan membantu memviralkan program KOMSOS KAS lewat media sosial agar semakin banyak umat yang terjangkau.
Meskipun pertemuan ini membahas hal-hal yang serius, namun suasana segar yang dibumbui canda dan tawa membuat suasana pertemuan menjadi asyik. Apalagi dari 20 peserta yang hadir didominasi anak-anak muda dengan ide-idenya yang segar dan kreatif.
Selamat berjumpa kembali di pertemuan dua bulan mendatang.
Tulisan bersama Yusup Priyasudiarja dan Clementine Roesiani