[dropcap]K[/dropcap]omsos-GMK.Pada misa kedua pada perayaan Hari Raya Tri Tunggal Mahakudus, 27 Mei 2018, ada pemandangan yang menarik di barisan koor. Tampak sekitar 30 umat berpakaian seragam batik warna coklat menyanyikan lagu-lagu untuk perayaan Misa. Di barisan depan terlihat anak-anak, sedangkan di bagian belakangnya terlihat ibu-ibu, bapak-bapak serta OMK. “Keguyupan” kelompok koor yang terdiri dari semua elemen umat lingkungan ini mendapat apresiasi khusus dari romo Robertus Budiharyana, Pr.
“Kelompok koor ini barangkali menjadi simbol keguyupan yang menjadi pesan perayaan Tri Tunggal Mahakudus kita hari ini. Ada anak-anak, OMK dan bapak-bapak dan ibu-ibu. Luar biasa,” kata Rm Budi.
Di wawancarai Komsos-GMK sesudah selesainya misa, Petrus Budi Santosa , ketua lingkungan Sacra Familia Kadirojo 2, menyatakan bahwa lingkungan ini merupakan pemekaran dari lingkungan Brayat Minulya. Ketika ditanyakan mengenai cara mengumpulkan warga dan menjadikan mereka umat yang kompak, Petrus Budi Santosa menjawab demikian.
“Pengurus secara rutin mendatangi dan menyapa warga baru terutama warga baru dari kawasan perumahan dan kita ajak mereka untuk berkumpul. Saya sungguh terharu karena kita semua bisa berkumpul dari jumlah umat yang sedikit namun bisa kompak dengan menjalankan tugas ini.”
Petrus Budi Santosa juga berharap semoga umat di lingkungannya semakin kompak dan bersemangat dalam menjalankan tugas di lingkungan maupun di gereja.
Sementara itu, dalam kotbahnya Rm Budi menyatakan bahwa salah bila ada pandangan bahwa umat Katolik menyembah tiga Allah. Yang benar adalah bahwa kita menyembah satu Allah yang terdiri dari tiga pribadi yakni Allah sendiri, Yesus dan Roh Kudus. Memaknai Tri Tunggal Mahakudus tidaklah mudah dan tidak bisa dipahami dengan hitungan matematis, satu kok menjadi tiga, tiga kok menjadi satu.
Kita semestinya memaknai Tri Tunggal Mahakudus dengan melihat kasih Allah yakni Allah yang mengasihi kita dalam karya penyelamatanNya dengan mengutus putra tunggalnya yakni Yesus dan kemudian karya Yesus diteruskan dengan Roh Kudus.
Semoga kita semua semakin menyadari kasih Allah melalui perayaan hari raya Tri Tunggal Mahakudus ini. Dan kita bisa hidup dengan penuh guyup dengan iman yang semakin mendalam terhadap Tri Tunggal Mahakudus.