[dropcap]K[/dropcap]omsos-GMK – Lagu yang indah mengiringi prolog Misa Malam Natal pada hari Senin tanggal 24 Desember 2018 di Gereja Paroki Administratif Tyas Dalem Gusti Yesus Macanan. Suasana suka-cita sekaligus khidmat sangat terasa ketika lagu pembukaan mengiringi perarakan masuk disusul maklumat natal yang dikidungkan. Pemeran Maria dan Yusuf menyerahkan bayi Yesus kepada Imam, dan Imam meletakkan bayi Yesus di dalam gua dan kemudian mendupainya. Di saat inilah lagu pembuka dinyanyikan kembali.
Natal di Gereja Paroki Administratif Tyas Dalem Gusti Yesus tahun ini dipimpin oleh Romo Lambertus Issri Purnomo Murtyanto, Pr. Meski dengan cuaca hujan gerimis tak menyurutkan umat untuk merayakan Misa Malam Natal. Sebab sama seperti yang tertulis dalam bacaan Kitab Yesaya bahwa kelahiran Yesus menimbulkan sorak-sorai dan suka-cita.
Dalam homilinya Romo Issri mengajak umat untuk merenungkan mengapa pada malam natal kita bersuka-cita ? Natal adalah musim yang mulia dari tahun yang berjalan. Adalah harapan dan doa agar kita tidak terbebani dengan tekanan-tekanan hidup sehingga melewatkan sukacita merayakan kelahiran Yesus dari Betlehem. Menemukan sukacita sejati tidak boleh dalam ketergesaan dan tekanan. Kita menemukan sukacita natal sejati ketika kita fokus menjadikan Dia sebagai Juru Selamat. Ketika Juru Selamat sudah datang yang kita alami adalah sukacita sejati yang mengejawantah dalam kehidupan kita sehari-hari. Wujud konkretnya yang bisa dirasakan tiap hari misalnya : diberi kesehatan, berkat, rasa suka-cita. Mereka yang sudah berkeluarga merasakan suka-cita dalam wujud ada ketenteraman dan rasa damai. Sesuatu yang sungguh-sungguh bisa dirasakan tiap hari. Apa yang kita alami sebagai wujud nyata kehadiran Yesus adalah menyadari bahwa hidup ini kepasrahan dan iman kepada Yesus. Kita juga harus menggali sesuatu yang riil dalam kehidupan bermasyarakat dan menghayati iman dalam kehidupan masyarakat yang Pancasila sesuai dengan tema natal tahun ini di gereja Tyas Dalem Gusti Yesus Macanan. Artinya, kedamaian akan menjadi semakin nyata jika kita mengupayakan hidup dengan tindakan yang selaras dengan Kristus. Peristiwa Tuhan Yesus lahir ke dunia harus sungguh-sungguh kita alami, tidak sebatas pemahaman yang dangkal. Romo Issri mengharapkan kita semua mengalami suka-cita yang konkret, karena dasarnya adalah hubungan yang bersifat pribadi dengan Yesus. Bersyukur bahwa agama kita adalah agama yang bersifat relasional dengan Tuhan. Dan suatu ironi jika umat Katolik tidak mau membangun relasi pribadi dengan Yesus. Karena ada Panca Tugas Gereja yaitu : 1. Liturgi 2. Pewartaan 3. Persekutuan 4. Pelayanan dan 5. Kesaksian.
Misa Malam Natal ini ada suka-cita karena gereja menerimakan 2 orang menjadi bagian dari umat Allah.
Tak lupa Wakil Ketua Awam Gereja Paroki Administratif Tyas Dalem Gusti Yesus, Fransiskus Xaverius Joko, dalam sambutannya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua yang terlibat dalam tugas natal tahun ini dan juga ucapan selamat natal dan tahun baru kepada seluruh umat yang hadir.
Sebelum berkat penutup Misa Malam Natal diberi oleh Romo, umat disuguhi beberapa nyanyian yang indah dari anak-anak.
Suasana jadi kian hangat karena setelah selesai rangkaian misa malam natal ada makan malam sederhana berupa nasi bungkus dan wedang jahe.
Selamat Natal dan selamat menyongsong tahun 2019. Semoga kita selalu dikaruniai kesehatan, semangat dan suka-cita untuk menjalani hidup di tahun depan !