Berbarengan dengan perayaan ekaristi pukul 8, hari Minggu 9 Juli 2017, diadakan upacara pembabtisan bayi yang dipimpin oleh Romo Robertus Budiharyono Pr. Kali ini jumlah bayi yang dibabtis hanya tiga. Meski demikian, berarapun jumlah orang yang dibabtis tetaplah layak untuk disyukuri. Bayi yang dibabtis adalah Albertus Jovian Pradana, putra dari pasangan Petrus Muksin dan Christina Ria Kurniati dari lingkungan Santa Maria Caturharjo, Prambanan, kedua Rafael Joan Banu Prasetyo putra dari pasangan Siswo Prasetyo dan Evi Fanidia dari lingkungan Karangnongko, sedangkan bayi ketiga bernama Cecilia Resti Devina, putri dari pasangan Setiawan Adi Nugroho dan Melania I Ketut Siska Yuli Astuti. Dengan dibabtisnya ketiga bayi tersebut maka mereka secara resmi sudah diterima sebagai warga gereja yang sah. Proviciat untuk keluarga Petrus Muksin, Siswo Prasetyo dan Setiawan Adi Nugroho. Semoga mereka senantiasa menjadi keluarga yang terberkati Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama.
Pada saat homili Romo Budi mengingatkan bahwa manusia tidak mungkin terbebas dari beban dan persoalan. Kehidupan keluargaku pun bisa menjadi berat bila tidak ada cinta. Oleh karenanya kita semua diundang oleh Tuhan dengan mengingat sabda-Nya “Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah kepada-Ku”. Kita diajak untuk terus belajar kepada Yesus yang lemah lembut dan rendah hati. Dengan demikian beban kita bisa diringankan. Beban tugas apapun lalu bisa menjadi ringan bila semuanya didasari dan dihayati sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan. Dengan kata lain, beban dan persoalan hidup bisa dihadapi dan dipikul dengan ringan bila kita mampu belajar dari Yesus sendiri. Orang yang hebat bukanlah orang yang tanpa masalah, tetapi orang yang sanggup menghadapi masalah dengan iman dan bimbingan Tuhan. Ini sejalan dengan ajaran yang pernah disampaikan Santa Theresia, kanak-kanak Yesus “Mutu kualias hidup itu bukan pada hasil yang dikerjakan, tetapi ketika karya tugas itu dikerjakan dengan cinta sebagai ungkapan syukur,”ungkap Romo Budi di akhir homilinya. (ysp)