dinamika Lingkungan
Edit Report
Wilayah
*
Lingkungan
*
User
*
Tanggal
*
Jenis
*
Nama Kegiatan
*
Keterangan Kegiatan
*
Kamis pada tanggal 12 September 2024 bertempat di rumah Yosep Sulisprihandoko kami umat lingkungan St Yusup wilayah St Petrus Kanisius Kalasan Tengah mengadakan pertemuan sarasehan BKSN 2024 dengan tema Allah Sumber Keadilan. Kita diajak untuk menyadari kehadiran Allah yang selalu bertindak adil dengan caraNya dalam kehidupan manusia dengan segala peristiwa yang terjadi. Untuk sarasehan Pertama dengan subtema Allah Dasar Pengharapan Dalam Kesulitan. (Nahum 1:1-8).Dimulai pada pk 19.00 WIB dipimpin oleh Bapak Prodikon Yosep Sulisprihandoko. Sharing dibagi dalam 4 kelompok. ,kelompok kedua untuk anak-anak yang didampingi oleh Maria Budi Triyatini.Umat yang hadir 33 orang. Sebelumnya sarasehan dimulai dengan lagu Pembuka dari Puji Syukur no 330 Dengan Gembira yang dipimpin oleh Cicilia Karyani. Kitab Nahum juga mengingatkan kita untuk tidak melupakan Tuhan dan menaruh kepercayaan dan iman kita pada hal-hal lain. Orang-orang Niniwe mengandalkan kekuatan, harta benda, dan berhala mereka sendiri. Meskipun mereka pernah bertobat, mereka sama sekali lupa tentang belas kasihan yang mereka terima dan kembali kepada jalan hidup mereka yang jahat dan merusak. Hal ini akhirnya membawa mereka pada kehancuran. Inilah sebabnya mengapa sangat penting untuk mengingat dari mana segala sesuatu berasal, dan bahwa setiap hari kita dengan rendah hati menerima belas kasihan dan kasih karunia yang Tuhan tawarkan kepada kita. Ketika kita berbalik dari jalan hidup kita yang berdosa dan menerima apa yang Tuhan tawarkan kepada kita, kita dijanjikan bahwa Dia “memperhatikan orang-orang yang berlindung kepada-Nya.” Nahum 1 dibuka dengan pernyataan "TUHAN itu Allah yang cemburu dan pembalas, TUHAN itu pembalas dan penuh kehangatan amarah. TUHAN itu pembalas kepada para lawan-Nya dan pendendam kepada musuh-Nya" (2). Kata pembalas muncul sampai 3x dalam ayat ini, yang menunjukkan penekanan dari apa yang hendak dinyatakan oleh Nahum. Kata pembalas sering dimengerti secara negatif, yaitu sebagai orang yang membalas dendam. Tetapi, frase "Tuhan sebagai pembalas" dalam Alkitab menekankan bahwa Ia akan menghukum dengan adil. Oleh karena itu, ayat 3 meneruskan dengan pernyataan "TUHAN itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang bersalah." Ini berarti bahwa ketika Tuhan membalas, itu tidak dilakukan dengan ledakan emosi belaka, tetapi bahwa itu dilakukan dengan panjang sabar dan dengan adil.Hasil sharing dalam 4 kelompok adalah Dalam segala kesulitan hidup tetap andalan Allah dan seharusnya tidak ada orang yang sering kita ajak bicara selain Allah. Tinggal didalam Dia saja.Allah adalah cemburu, biarkanlah kecembururuan yang membuat kita tetep dekat dengan Allah yang menjadi penghiburan kita. Kita harus bersyukur karena Tuhan menggunakan kebesaranNya bukan untuk menghancurkan kita ,melainkan untuk menyelamatkan kita,Keagungan Tuhan Yang Maha Kuasa membuat kita bertekuk lutut dalam kerendahan hati dan membawa kita dalam rasa syukur dan pujian yang penuh sukacita. Saresehan ditutup dengan lagu Allh Bapa (PS 648). Setelah Saresehan selesai pk 20.30 WIB kami lanjutkan latihan koor untuk persiapan tugas di Gereja St Ignasius Loyola Temanggal pada hari Sabtu. Tetep semangat melewati padatnya kegiatan. Dan pk 21.30 WIB semua kegiatan terselenggara dengan baik dan lancar.
Jumlah Hadir
*
Foto1
*
Foto2
*
Foto3
*
Publish
*
Link Web
*
Update
×
Delete record
×
‹
›
×
Loading...
Saving...
Loading...