dinamika Lingkungan
Edit Report
Wilayah
*
Lingkungan
*
User
*
Tanggal
*
Jenis
*
Nama Kegiatan
*
Keterangan Kegiatan
*
Lingkungan Santo Stefanus Karanglo mendapatkan misa lingkungan tahun ini pada tanggal 6 Mei 2025, hari Selasa. Bertempat di kediaman Heribertus Setiono pukul 19. 05, misa lingkungan yang dipimpin oleh Romo Antonius Dadang Hermawan dibantu prodiakon Veronika Suryani. Cuaca tampak cerah malam ini meskipun sore hari hujan gerimis beberapa saat di sore hari, misa lingkungan dihadiri oleh 80 umat. Misa dibuka dengan Lagu Kristus Bangkit yang dibawakan oleh Kelompok koor Kebanggan Santo Stefanus dengan seragam barunya. Bacaan dibacakan oleh Kevin diambil dari Kisah Para Rasul yang menceritakan tentang Stefanus dibunuh. Bagaimana dia tidak gentar menjadi pengikut Kristus, dibunuh saat menghadapi ancaman dan lemparan batu.Bacaan Injil diambil dari inji Yohanes "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barang siapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi. “ Romo Dadang mengungkapkan bahwa ini adalah kedua kalinya baginya di lingkungan Santo Stefanus Karanglo. Dalam homilinya beliau bercerita tentang seseorang yang ingin masuk ke dalam gereja Katolik dalam kekecewaanya terhadap iman yang lain. Bagaimana dia dengan segala pengetahuannya tentang Katolik dan mengungkapkan keinginnannya masuk ke Katolik, karna katolik dengan Suksesi Apostolik yang jelas dan ingin menerima komuni. Namun, Romo menyadari bahwa dia mencari sesuatu dengan segala pengetahuannya tapi lupa menyadari Esensi Iman Katolik itu sendiri. Beriman secara katolik itu relasional, relasi pribadi dengan Tuhan. Pengetahuan Katolik yang banyak tidak bisa menjamin iman kita. Romo juga mencontohkan Kisah Santo Agustinus yang berusaha memecahkan misteri Allah. Ia berjalan di sepanjang pantai , Ia melihat seorang anak kecil yang mencedok air laut untuk dipindahkan ke dalam sebuah lubang kecil di pantai. 'Apa yang kamu lakukan? tanya Agustinus. ‘Saya ingin memindahkan air samudera ini ke dalam lubangku itu!’ jawab anak itu. ‘hal itu jelas tidak mungkin!’ kata Agustinus, jawab anak itu, ‘Lubang ini tidak bisa menampung air samudera yang luas itu, seperti juga otak manusia tidak bisa mengerti misteri Allah yang tidak terbatas itu!’ Kemudian anak itu menghilang... Romo menegaskan kembali bahwa Relasi kita pribadi dengan Tuhan itu penting sebagai bekal hidup kita, relasi itu tergambar dalam doa yang diajarkan Yesus Kristus yaitu Bapa Kami. Allah tidak pernah jauh, kita menyebutnya Imanuel “ Allah Beserta Kita “.Dalam bahasa Yohanes “ Makan, Minum Roti “ adalah kita percaya kepada Yesus. Yesus adalah bekal hidup kita. Tangguhlah dalam membangun relasi dengan Tuhanmu. Relasi yang tangguh sudah dicontohkan dalam bacaan pertama yaitu oleh Santo Stefanus yang menjadi Santo Pelindung di Lingkungan. Santo Stefanus yang berani mati untuk imannya terhadap Yesus Kristus. Lagu Salam Maria menjadi lagu penutup serasa pas menutup misa lingkungan di Bulan Mei, sebagai bulan Maria. Sesi foto bersama Romo dilakukan setelah misa selesai dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Pius Haryadi bertanya tentang bagaimana penggunaan lagu persembahan dan lagu lainnya yang pas dalam mengiringi liturgi. Misa Lingkungan juga tidak lepas dari makan bersama, yang disiapkan oleh Ibu – ibu di Lingkungan Santo Stefanus Karanglo dengan diawali dengan doa makan dipimpin oleh FX. Sidik Margono. Misa lingkungan diakhiri dengan Romo Dadang berbagi cerita saat mengunjungi Vatikan bersamaan dengan Wafatnya Paus Fransiskus. Dalam misa ini menjadi dahan renungan kemabali, mengapa lingkungan memilih menjadikan Santo Stefanus sebagai Santo Pelindung. Semoga dengan Teladan oleh Santo Pelindung Lingkungan yaitu Santo Stefanus menjadikan Umat di Lingkugan Santo Stefanus menjadi Stefanus – Stefanus kecil dalam memperjuangkan Iman dalam kehidupan sehari - hari.
Jumlah Hadir
*
Foto1
*
Foto2
*
Foto3
*
Publish
*
Link Web
*
Update
×
Delete record
×
‹
›
×
Loading...
Saving...
Loading...