View Report

Id Report: 1005
Wilayah: 3
Lingkungan: 19
User: 26
Tanggal: 2024-06-03
Jenis: Misa Lingkungan
Nama Kegiatan: Peringatan 1000 hari Maria Nggirah Martowiharjo : Yesus Jalan, Kebenaran dan Hidup
Keterangan Kegiatan: Senin, tanggal 3 Juni 2024 pada pukul 19.00 WIB, umat di lingkungan Santo Stefanus dan juga lingkungan Santo Petrus dan undangan lainnya berkumpul di kediaman Elisabeth sudarti untuk memperingati 1000 hari Ibu Maria Nggirah Martowiharjo. Misa di pimpin oleh Romo Andreas Krishna Gunawan Pr dan dibantu oleh prodiakon. Misa peringatan arwah diawali lagu pembukaan dari kidung adi no 164, Ing Sanggar Dalem Gusti oleh koor dari kelompok paduan suara wilayah De Britto Kalasan Tengah. Kurang lebih 200 umat hadir untuk mendoakan ibu Maria Nggirah. Sapaan selamat malam terucap dari Romo Andreas dalam mengawali homili atas injil Yohanes 17: 6-11. Pertanyaan mengelitik diajukan oleh Romo, Apakah mbah Nggirah mendengar doa kita? Tentu para arwah dapat mendengar doa kita, doa sebagai wujud dari memuliakan Tuhan. Romo mengambil kisah Lasarus yang telah meninggal selama 4 hari. Yesus menyuruh Lazarus keluar dari tempat pesemayanan dan Lazarus berjalan keluar menjadi gambaran bukti bahwa orang yang telah meninggal dapat mendengar doa kita semua. Romo juga mengutip pada minggu lalu umat Katolik memperingati Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus, Bagaimana Yesus menjadi jalan bagi kita umat manusia di dunia dengan Allah Bapa di surga. Yesus menjadi petunjuk jalan, kebenaran dan hidup. Kita tidak perlu risau dan khawatir saat kematian datang kepada kita, kita boleh percaya kita punya jalan yang benar, bukan alamat palsu. Jalan yang kita percaya menjadi keselamatan bagi kita semua. Homili disampaikan kurang lebih 45 menit menjadi tidak terasa, bergulir begitu cepat dengan diselingi candaan yang tren dalam masyarakat saat ini. Terlebih, Romo Andreas yang dibesarkan di lingkungan Petrus Karanglo mengenal baik umat yang mengikuti misa memule ibu Maria Nggirah. Misa dilaksanakan dengan mengunakan bahasa jawa dengan dukungan pemilihan lagu dan iringan bernuansa keroncong menjadikan misa juga terasa dekat dan suka cita dalam memuliakan Tuhan semakin terasa. “ Matur nuwun, matur nuwun. Matur nuwun Gusti Yesus, kulo matur nuwun” menjadi ucapan syukur kita semua dalam menutup misa yang dikutip dari lagu Sakjeke Aku Nderek Gusti.
Jumlah Hadir: 200
Foto1: uploads/files/mznruc017dkwi4e.jpeg
Foto2: uploads/files/yw_cjgdouns45q7.jpeg
Foto3: uploads/files/eoc46u5vxlyqit0.jpeg
Publish: Sudah Diterbitkan