Id Report: | 1465 |
---|---|
Wilayah: | 2 |
Lingkungan: | 11 |
User: | 20 |
Tanggal: | 2025-01-27 |
Jenis: | lain-lain |
Nama Kegiatan: | Ibadat Memule 40 Hari |
Keterangan Kegiatan: | Dalam tradisi Jawa, Memule dapat diartikan sebagai ritual peringatan arwah. Sedangkan dalam tradisi umat Katolik di Jawa, Memule merupakan peringatan orang yang sudah meninggal dunia. Doa memule biasanya diperingati setelah orang meninggal dunia dalam kurun waktu 7 hari, 40 hari, 100 hari, 1 tahun, 2 tahun dan puncaknya pada 1000 hari. Seperti pada Senin malam, tepatnya 27 Januari 2025, umat lingkungan St Matius diundang oleh keluarga Victoria Partini untuk doa memule. Doa memule tersebut untuk mendoakan arwah Otto Soemarno yang genap 40 hari dipanggil Tuhan. Hujan yang turun sejak sore membuat udara terasa begitu sejuk di malam itu. 70 umat lingkungan tetap bersemangat untuk datang dan berdoa bersama. Pukul 19.00 WIB doa memule dimulai. Ibadat memule diawali dengan sapaan dan prakata sebelum ibadat oleh Elisabeth Dwi Astuti yang juga sebagai prodiakon tersebut. Setelah itu, lagu "Lihatlah Rumah Allah" yang diambil dari Puji Syukur dinyanyikan bersama. Diiringi dengan petikan gitar dari Philipus Pangestu Wibowo dan Emmanuel Wijoputro, umat memuji dan memuliakan Tuhan melalui pujian tersebut. Bacaan Injil diambil dari Matius 11 : 25-30. Elisabeth Dwi Astuti sebagai pemimpin ibadat, mengawali homilinya dengan bertanya pada umat yang hadir "apa yang terlintas dalam pikiran kita saat mendengar kata "kuk". Ada yang menjawab bahwa kuk adalah masalah, beban. Kuk memiliki beberapa arti tetapi yang terlintas dalam pikiran Elisabet Dwi Astuti yang juga adalah ibu dari 2 orang anak tersebut, kuk adalah alat kayu yang digunakan untuk mengendalikan hewan penarik seperti lembu atau sapi. Kuk dipasang di tengkuk hewan untuk menarik beban seperti bajak atau pedati. Tuhan Yesus meminta kita untuk datang kepada-Nya saat merasa letih lesu dan berbeban berat dan meminta kita untuk memikul kuk yang Dia pasang. Dengan mengandalkan Tuhan dan hanya bersandar pada-Nya, kita akan mendapat kelegaan dan ketenangan saat "memikul kuk" . Demikian juga dengan keluarga yang ditinggalkan oleh Otto Soemarno. Dengan bersandar pada Tuhan Yesus, mereka akan merasa lega dan tenang. Percaya bahwa Allah Bapa sudah menerima jiwa/arwah Otto Soemarno di pangkuan-Nya. Setelah homili, ada persembahan lagu dari dJawilumm "Tak Kau Tinggalkanku". Sebuah lagu dari Damian Alma yang berisi tentang 2 Timotius 4 : 7 "Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik. Aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman". Selesai persembahan lagu, doa umat dipanjatkan dan dibacakan oleh Christopher Rainadiv dan Amadeus Evano. Lagu Bapa Kami dinyanyikan untuk merangkai doa umat. Dan setelah bunga tabur diperciki oleh air suci, ibadat memule pada malam hari itu ditutup dengan berkat penutup. Setelahnya dinyanyikan lagu "Yesus Tlah Bersabda" sebagai lagu penutup. Ibadat memule di Senin malam yang terasa dingin tersebut selesai pada pukul 19.50 WIB. Ditulis oleh Damiana Wijosari Pusoko Foto oleh Philipus Pangestu Wibowo |
Jumlah Hadir: | 70 |
Foto1: | uploads/files/tpjo0i37mcag_z2.jpg |
Foto2: | uploads/files/auvo4zblci7wn5e.jpg |
Foto3: | uploads/files/ef6c_iu7rmdjwyn.jpg |
Publish: | Sudah Diterbitkan |
Link Web: | https://gerejakalasan.org/007-st-mateus-cupuwatu-ii-ibadat-memule-40-hari/ |
View Report
Loading...
Saving...
Loading...