[dropcap]K[/dropcap]omsos-GMK. Pada hari Minggu, 20 Mei 2018, diselengarakan sarasehan pendalaman spiritualitas Keramihan Ilahi yang bertempat di panti paroki Gereja Marganingsih Kalasan. Sarasehan yang diselenggarakan oleh bidang Paguyuban dan Tata Organisasi, khusunya Tim Kerja Kerahiman Ilahi ini, dipandu oleh Rm Robertus Budiharyono, Pr. Sarasehan dimulai pukul 10 dan diawali dengan doa dan kata sambutan yang disampaikan oleh FX. Slamet Siswadi selaku ketua Simpul Kalasan. Sarasehan dihadiri sekitar 50 orang yang berasal dari berbagai lingkungan.
Ketika diwawancarai Komsos-GMK, FX. Slamet Siswadi menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan acara kedua yang berkaitan dengan tema kerahiman Ilahi. Sedangkan sarasehan yang pertama terfokus pada sosialisasi atau pengenalan Kerahiman Ilahi yang sudah dilaksanakan pada tanggal 27 April 2018 dengan dipandu oleh Romo Lambertus Issri Purnomo, Pr. Di samping itu, FX. Slamet Siswadi juga menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan acara pendalaman dan bagaimana menerapkan kerahiman Ilahi dalam kehidupan sehari-hari bagi para devosan.
“Harapannya para devosan bisa menerapkan apa yang menjadi perintah Yesus yang disampaikan melalui Santa Faustina, misalnya tentang kasih, semangat berbagi dll,” jelas FX. Slamet Siswadi.
Dalam sesi presentasi, Rm Budi memberi pemaparan dengan mengusung tema “Ekaristi: Perayaan Kerahiman yang Dibagikan”. Ada beberapa poin yang disampaikan Rm Budi yakni apa itu kerahiman, apa itu devosi kerahiman Ilahi?, Bagaimana ekaristi kok dapat disebut perayaan kerahiman? dan Ekaristi: Perayaan kerahiman yang dibagikan.
Kerahiman adalah sebuah hadiah atau berkat atau karunia yang tercurah dari Surga, dari Allah sendiri. Kongkritnya, kerahiman adalah sifat utama Allah yaitu kehendak atau tindakan untuk selalu dekat dan selalu mengampuni, serta kehendak dan tindakan untuk selalu berbelas kasih dan bermurah hati.
Sedangkan devosi kerahiman Ilahi adalah tindakan yang tumbuh dan digerakkan dari batin yang terdalam untuk menyatakan hormat dan bakti berupa penyerahan diri secara utuh kepada Allah Bapa, dengan perantaraan Yesus Kristus yang secara penuh dan sempurna menyatakan dan menghadirkan kerahiman Allah Bapa kepada manusia. Praktek devosi terdiri dari 1) memasang dan menghormati gambar atau lukisan Yesus Raja Kerahiman Ilahi, 2) merayakan pesta kerahiman Ilahi, 3) berdoa Rosario kerahiman atau koronka, 4) berdoa pada jam kerahiman yakni jam 3 sore, 5) menyebarluaskan devosi kerahiman Ilahi, dan 6) melakukan perbuatan belas kasih.
Apa sebenarnya yang dirayakan dalam ekaristi? Yang dirayakan dalam ekaristi adalah peristiwa Allah menyelamatkan manusia. Allah mengerjakan karya penyelamatanNya dalam Yesus Kristus melalui hidup, karya,sengsara wafat dan kebangkitanNya yang mulia.
Dalam mendasarkan Ekaristi, Yesus tidak hanya berkata, “Inilah tubuhku dan inilah darahku, melainkan melangkah lebih jauh seraya berkata “yang diserahkan bagimu, yang dicurahkan bagimu”. Yesus membagikan tubuh dan darahNya demi pengampunan dosa. Yesus juga tidak sekedar mengharap tetapi menghendaki agar para muridnya dalam keadaan damai dan sejahtera.
Dalam kehidupan sehari-hari, selain berdoa, tindakan berbagi kerahiman dapat diusahakan dan dilakukan melalui perbuatan murah hati yaitu perkataan dan perbuatan belas kasih kepada sesama. Tindakan belas kasih atau kemurahan hati mempunyai dua segi yakni memberi dan mengampuni.
Semoga sarasehan ini benar-benar mampu membantu para devosan untuk membumikan nilai-nilai utama kerahiman Ilahi dalam kehidupan sehari-hari.