011 Brayat Minulyo Kadirojo II: Sembahyangan Malam Jumat

Pada malam Jumat yang teduh, tanggal 22 Mei 2025, Lingkungan Brayat Minulyo Kadirojo kembali menyelenggarakan kegiatan sembahyangan rutin, sebuah tradisi doa yang terus dijaga sebagai napas iman umat. Suasana malam yang hening dan bersahaja menyelimuti pertemuan rohani ini, yang diikuti oleh 45 umat yang hadir dengan hati penuh syukur dan semangat kebersamaan dalam Kristus.

Doa malam ini dipimpin oleh Sentot, yang dengan tenang dan penuh penghayatan membimbing umat memasuki momen perjumpaan dengan Sabda Tuhan. Bacaan Kitab Suci yang digunakan diambil dari liturgi Kamis, yakni Kisah Para Rasul 15:7–21 dan Injil Yohanes 15:9–17, yang membawa umat pada permenungan mendalam mengenai semangat kerasulan dan kasih yang saling menghidupi.

Selain ibadat rutin yang telah menjadi kegiatan pokok, malam itu juga diisi dengan pembacaan renungan khusus dalam rangka Bulan Katekese. Dengan tema yang menggugah hati, “Mari Terlibat dalam Kerasulan Gereja”, renungan tersebut mengajak seluruh umat untuk membuka diri dan memberi waktu bagi Tuhan melalui keterlibatan nyata dalam kehidupan menggereja, baik di tingkat lingkungan, wilayah, maupun paroki. Dalam permenungan ini disadari bahwa keterlibatan umat dalam pelayanan seringkali terbentur oleh kesibukan dunia kerja atau tanggung jawab keluarga. Namun demikian, melalui doa yang sungguh-sungguh, kita diajak untuk membuka hati agar panggilan untuk melayani tetap menemukan jalannya dan dapat terwujud dalam keseharian.

Injil Yohanes yang dibacakan malam itu meneguhkan kembali perintah Yesus yang paling utama: “Kasihilah sesamamu sebagaimana Aku telah mengasihi kamu.” Keterlibatan dalam hidup menggereja bukan hanya sekadar aktivitas lahiriah, tetapi bentuk nyata dari kasih yang hidup, kasih yang menyapa dan menyentuh sesama sebagai saudara seiman. Melayani di gereja, menjadi bagian dari komunitas, dan hadir bagi sesama merupakan wujud konkret dari kasih Kristiani itu sendiri.

Setelah renungan disampaikan dan direnungkan bersama, acara dilanjutkan dengan doa Rosario Peristiwa Mulia. Umat mendaraskan doa-doa dengan khidmat dan penuh iman, memuliakan Bunda Maria serta merenungkan karya keselamatan yang telah digenapi oleh Puteranya, Yesus Kristus.

Malam itu ditutup dalam suasana yang penuh damai. Hati umat terisi dengan semangat baru untuk terus setia dalam iman, serta terdorong untuk makin aktif dalam kerasulan gereja. Semoga pertemuan rohani sederhana ini menjadi benih yang tumbuh dan berbuah dalam kehidupan umat sehari-hari.

Catatan : Tulisan dan foto dikirim oleh Marcus Wisnuhandoko

Andreas Sudihartono

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *