Mbah Mitro, salah satu umat Lingkungan Gregorius Agung Kaliajir, yang telah berusia hampir delapan puluh (80) tahun, beberapa waktu yang lalu tiba-tiba jatuh pingsan di jalan. Umat pun sepakat untuk memberikan dukungan moril dengan mengunjunginya. Kegiatan ini merupakan tradisi umat lingkungan yang selalu dirawat dan dipelihara. Di samping untuk meningkatkan kebersamaan, juga untuk mengasah kepedulian, semangat berbagi, dan semangat belarasa. Melalui aksi inilah umat lingkungan mencoba mewujudnyatakan perikop Injil Lukas 3: 10, “Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat demikian juga”.
Pada hari Jumat, 13 Desember 2024 pukul 17.00 WIB beberapa umat telah hadir di rumah keluarga Sarirejo, tempat yang disepakati sebagai titik kumpul. Mengingat banyak umat yang memiliki kegiatan lain, tidak semua umat dapat bergabung dalam kegiatan sosial ini. Dalam kebersamaan dan kegembiraan, umat yang bisa hadir segera beranjak menuju rumah mbah Mitro. Kondisinya sudah sedikit membaik, meski makin kurus dan masih tampak lemah. Namun, raut bahagia terpancar dari wajahnya yang keriput menyambut kehadiran umat lingkungan. Dengan suara lemah mbah Mitro berucap, “Maturnuwun awit kawigatosan panjenengan sadaya. Tansah ngrepoti kula niki. Jan-jane kangen sembahyang sesarengan. Namung kados pundi malih, kula pun tuwa.”
Umat dan mbah Mitro sungguh bersyukur. Tetap dipertemukan, meski dalam kondisi yang tidak baik-baik saja. Namun, kebersamaan sore hari itu terasa hangat meski cuaca mendung dan sedikit gerimis. Setelah berdoa bersama untuk memberikan kekuatan iman dan memberikan tali kasih, umat pun pamit pulang. Sekali lagi mbah Mitro didampingi putri sulungnya yang menyempatkan pulang mengucapkan terima kasih. Umat pun pulang ke rumah masing-masing untuk melanjutkan aktivitas, meninggalkan mbah Mitro yang masih sakit tetapi tampak semangat berkat kepedulian umat lingkungan.
Catatan: Tulisan dan foto dikirim oleh Lucia Indarwati