Umat di Lingkungan St. Bartolomeus Brintikan berduka cita karena Ignatius Dewanto dipanggil pulang Bapa di Surga pada hari Senin, 19 Agustus 2024 pukul 13.00 WIB karena terkena serangan jantung. Beliau adalah seorang pensiunan PNS tutup usia pada usia 62 tahun, meninggalkan seorang istri, Valentina Prapti Hardjanti, 2 orang putri dan 2 orang cucu. Semasa hidup beliau aktif di berbagai kegiatan lingkungan, antara lain menjadi pemandu sarasehan, doa Rosario, dan petugas koor. Bahkan Pendopo Griya Ledok Asri miliknya terbuka digunakan untuk berbagai kegiatan lingkungan maupun warga Dusun Sanan Sidomulyo Brintikan.
Ibadat Tuguran dilaksanakan pada pukul 19.00 WIB dipimpin oleh prodiakon Hilarius Yudi Lasyanta dengan dihadiri lebih dari 100 umat yang terdiri dari umat Lingkungan St. Bartolomeus Brintikan, umat Wilayah Petrus Damianus Kalasan Timur, dan umat Paroki St. Paulus Pringgolayan Kotagede Yogyakarta. Sebelum pindah tempat tinggal di Kalasan Sleman, Ignatius Dewanto tinggal di Yogyakarta dan merupakan umat Paroki St.Paulus Pringgolayan.
Mengutip dari Injil Lukas 23:50-56 Hilarius Yudi Lasyanta mengapresiasi Yusuf dari Arimatea yang memberanikan diri menghadap Pontius Pilatus meminta mayat Yesus diturunkan untuk dikuburkan. Setelah 3 hari dikuburkan, Yesus bangkit dari kubur. Kita sebagai orang percaya yakin jika Yesus telah bangkit dari kubur, kita kelak juga akan dibangkitkan bersama Yesus, termasuk Ignatius Dewanto. Kepergian Ignatius Dewanto tentunya menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga besar umat Lingkungan Brintikan maupun keluarga yang ditinggalkannya, namun mengimani firman Tuhan yang mengungkapkan bahwa kematian seorang percaya adalah suatu peristiwa berharga di mata Tuhan karena kematian adalah sebuah pengharapan untuk berjumpa dan hidup secara abadi bersama Tuhan Yesus Kristus.
Catatan Liputan dan foto oleh Andreas Sudihartono