041 St. Bartolomeus Brintikan: Minggu Pertama Doa Rosario Lingkungan

Gereja Katolik menetapkan bulan Mei sebagai Bulan Maria. Pada bulan ini, umat Katolik diharapkan semakin mengenal Bunda Maria dan mengembangkan devosi kepada Bunda Maria.

Sesuai kesepakatan umat di Lingkungan Santo Bartolomeus Brintikan beberapa waktu lalu, Doa Rosario dijadwalkan bergiliran dari rumah umat satu ke rumah umat lainnya selama bulan Mei 2025 ini setiap hari, kecuali hari Sabtu. Kegiatan dilaksanakan pada pukul 18.30 WIB setiap harinya. Untuk hari Sabtu umat diberikan kesempatan untuk mengikuti misa di Gereja Maria Marganingsih Kalasan, sedangkan Doa Rosario bisa dilakukan di rumah masing-masing bersama keluarganya.

Kegiatan diawali dengan lagu pembuka yang diambil dari buku Madah Bakti atau Puji Syukur. Setelah itu, dilanjutkan dengan pembacaan renungan Bulan Katekese 2025 sesuai panduan resmi yang diterbitkan oleh Keuskupan Agung Semarang (KAS). Selanjutnya, umat bersama-sama memanjatkan Doa Pembuka, kemudian berdoa Rosario secara bersama.

Sebelum lagu penutup dan pengumpulan kolekte, umat membacakan Doa Mohon Pertolongan Bunda Maria bagi pembangunan Gereja dan Kawasan Terpadu Kalasan. Khusus pada hari Minggu, Doa Rosario menggunakan bahasa Jawa, dengan lagu-lagu pujian yang diambil dari buku Kidung Adi.

Dalam minggu pertama Bulan Maria dimulainya Doa Rosario di Lingkungan Santo Bartolomeus, antusias umat untuk mengikuti Doa Rosario cukup tinggi. Dimulai pada hari Kamis, 1 Mei 2025 di kediaman FX. Sudarmono diikuti 33 umat. Renungan pada hari itu mengenal 4 Dogma Maria, yakni Maria Bunda Allah (Maria Mater Dei), Bunda Maria tetap Perawan (inffailiblis Maria), Maria Dikandung tanpa Noda (Maria Immaculata), dan Maria diangkat ke Surga (Maria Assumpta). “Sejauh mana pengenalan Anda terhadap Bunda Maria?”, menjadi pertanyaan perenungan malam tersebut.

Keesokan harinya, Jumat, 2 Mei 2025 bertempat di rumah Antonius Suharyanto, Doa Rosario diikuti 30 umat. Renungan pada hari itu mengangkat tema Gelar-Gelar Bunda Maria, antara lain Maria Ratu Damai (Regina Pacis), Maria Bintang Laut (Stella Maris), Maria Tahta Kebijaksanaan (Sedes Sapientiae), Maria Bintang Panuntun (Tarakanita), Maria Ratu Rosario, Maria Marganingsih, Maria Bunda Para Imam, dan lain-lain. Sedangkan pertanyaan renungan malam tersebut adalah “Gelar Bunda Maria mana yang paling menyentuh bagi Anda?”

Pada hari Minggu, 4 Mei 2025, Doa Rosario dilaksanakan di rumah Marcelinus Yunanto dengan partisipasi 30 umat. Renungan malam itu membahas tentang janji Allah sebagai dasar pengharapan umat manusia. Paus Fransiskus menetapkan tahun 2025 sebagai Tahun Yubileum, bertujuan untuk mengingatkan dan membangkitkan kembali kepercayaan akan Allah yang setia pada janji-Nya dan senantiasa hadir untuk menyelamatkan umat-Nya.

Catatan : Foto dikirim oleh Bonfilio Febri Priyambodo dan Bernadeta Apik Dwiyati

Andreas Sudihartono

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *