041 St. Bartolomeus Brintikan: Latihan Koor Sebagai Bagian Dari Pelayanan Rohani

Umat Lingkungan St. Bartolomeus Brintikan mengadakan 3 (tiga) kali latihan sebagai persiapan tugas pelayanan koor di Gereja Maria Marganingsih Kalasan pada Misa hari Minggu, 2 Februari 2025 pukul 06.00 WIB yang dijadwalkan dipimpin oleh Rm. Yohanes Ngatmo, Pr. Bertindak sebagai pemandu dalam latihan koor tersebut adalah Lusia Krismastuti.

Tempat latihan di kediaman Yohanes Sulistyanto beralamat di Dusun Brintikan RT.03 Tirtomartani Kalasan Adapun latihan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 22 Januari 2025 pukul 18.00 WIB dengan partisipasi 12 umat, dilanjutkan latihan kedua pada hari Rabu, 29 Januari 2025 2025 pukul 18.00 WIB dengan partisipasi 15 umat, sedangkan latihan ketiga yang merupakan gladi resik sebelum tampil di Gereja Maria Marganingsih Kalasan dilaksanakan pada hari Jumat, 31 Januari 2025 pukul 18.30 WIB diikuti 18 umat.

Lagu-lagu yang dikidungkan dari buku Madah Bakti, antara lain Kusujud Allahku (MB 169), Percikilah Aku (MB 103), Pesta Yesus Dipersembahkan di Kanisah, Aku Mengasihi Tuhan (MB 290), dan Niatan Bakti (MB 305).

Sebelum memulai latihan selalu diawali dengan doa agar setiap anggota koor dapat bernyanyi dengan baik, penuh kesungguhan, dan membawa kemuliaan bagi Tuhan. Begitupun setelah selesai latihan selalu diakhiri dengan doa mengucap syukur, berterima kasih kepada Tuhan atas kesempatan berlatih, atas talenta yang diberikan, serta atas kelancaran dan kebersamaan dalam latihan.

Pada latihan koor yang terakhir dipadukan dengan organis Lucia Heni, umat sangat bersemangat dan antusias sekali menyanyi dalam mengikuti latihan. Yang menarik dalam latihan kali ini, Cicilia Martiningrum memulai debutnya sebagai dirigen karena dua petugas yang biasanya rutin sebagai dirigen yakni Maria Faustina Sari dan Dhanastri Herningtyas berhalangan hadir. Semoga Cicilia dapat melaksanakan tugasnya dengan baik pada saat tampil di gereja.

Setiap anggota koor hendaknya mengikuti latihan dengan penuh dedikasi dan sukacita, menjadikannya sebagai bagian dari pelayanan rohani yang tulus. Menjadikan latihan koor sebagai pelayanan rohani berarti melihat dan melaksanakan kegiatan latihan paduan suara bukan sekadar sebagai aktivitas musik, tetapi sebagai bentuk ibadah dan pengabdian kepada Tuhan. Dalam hal ini, latihan koor dilakukan dengan sikap hati yang tulus, penuh kesungguhan, serta dengan tujuan untuk memuliakan Tuhan dan membangun iman jemaat.

Andreas Sudihartono

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *