0311 Lingkungan Gregorius Agung Kaliajir: Berderma sebagai Rekonsiliasi kepada Sesama

Keluarga Theovillus Suwarto di Kaliajir Lor dengan sukacita menyambut umat Lingkungan Gregorius Agung Kaliajir yang hadir ke rumahnya untuk mengikuti pertemuan APP yang keempat. Suasana malam yang tenang pada hari Kamis, 27 Maret 2025 mendukung antusiasme dua puluh lima (25) umat untuk bersekutu dalam doa. Sebelum pukul tujuh (7) malam satu demi satu umat lingkungan telah hadir dan tepat pukul 19.00 WIB pertemuan APP dimulai. Diawali dengan kidung pepudyan ‘Tyas ma’Suci oleh Fransisca Romana Pujiyati dan lagu pembuka oleh Theovillus Suwarto. Pertemuan APP keempat ini dipandu oleh RB Sarbini Ari Purnomo dengan tema ‘Derma sebagai Rekonsiliasi kepada sesama’.

Ari mengajak umat untuk membaca Kitab Suci dari Injl Matius 6 ayat 1-4 tentang ‘hal memberi sedekah’ yang dibacakan bersama-sama, untuk ayat 1 dan 3 oleh umat perempuan, sedangkan ayat 2 dan 4 dibaca oleh umat pria, sementara Ari selaku pemandu membacakan renungannya. Bertolak dari cerita ilustrasi tentang ‘Sepotong Roti di Tengah Konflik’ dibahas oleh Lambert Tallulembang yang menguraikan bahwa rekonsiliasi adalah proses pemulihan, dalam ilustrasi ini adalah pemulihan hubungan antara Pak Budi dan Pak Hasan. Pembahasan selanjutnya diperdalam dengan diskusi, sekaligus menjawab pertanyaan-pertanyaan yang disajikan dalam buku panduan. RB Maryanto mengungkapkan bahwa dengan dilandasi rasa kasih Pak Budi membantu Pak Budi saat ada bencana. Kasih sebagai hukum yang utama adalah ajaran Katolik yang sudah seharusnya dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Fransisca Romana Pujiyati melanjutkan, “Pak Hasan mau peduli kepada Pak Budi tanpa gengsi. Bahkan tanpa malum au merendah kepada Pak Hasan. Hendaknya kita pun juga bisa menjadi jembatan kasih kepada sesama.” Fabianus Dimas Ariyanto menambahkan, “Untuk memberikan bantuan kadang kita perlu mempertimbangkan, apakah orang yang kita bantu merupakan orang yang sungguh-sungguh membutuhkan bantuan? Misalnya, membantu pengamen di perempatan jalan karena sudah ada Perda yang mengatur hal ini dan tidak diperbolehkan memberi uang kepada mereka.” Hal senada disampaikan Lanbert Tallulembang yang menceritakan, “Ketika ada ayam tetangga  masuk ke teras dan mengeluarkan kotoran, tidak bisa marah karena pernah dikasih 1 ekor ayam betina dan juga Opor Ayam.” Memang untuk membantu orang lain tidak jarang pertimbangan subjektif ikut berperan. Namun, terlepas dari hal-hal yang bersifat subjektif, kita tetap harus mengedepankan kasih dengan selalu peduli pada sesame yang membutuhkan dengan dilandasi niat tulus dan kerendahatian.

Rangkaian pertemuan APP keempat, setelah doa umat, doa penutup, dan kolekte, dilanjutkan dengan beberapa pengumuman yang disampaikan oleh RB Maryanto selaku ketua lingkungan. Antara lain tentang agenda Pertemuan APP V yang akan dilaksanakan di rumah keluarga Imanuel Tony Eko Laksono, rencana tugas tatalaksana di Gereja Santo Yusup Berbah pada hari Minggu, 30 Maret, dan kenang-kenangan dari anak-anak calon baptis berupa 2 (dua) buah Taplak Perjamuan yang akan disimpan oleh Bernadikta Indriana Septiani selaku penanggung jawab paramenta lingkungan. Setelah berbincang dan bercanda bersama, umat lingkungan pun pulang ke rumah masing-masing membawa sukacita setelah ketua lingkungan pamit kepada tuan rumah.

Lucia Indarwati

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *