041 St. Bartolomeus Brintikan: Mewujudkan Iman Lewat Perhatian dan Doa

Pada hari Kamis, 12 Juni 2025, sebanyak delapan ibu-ibu mewakili umat Lingkungan Santo Bartolomeus Brintikan mengadakan kegiatan anjangkasih, yaitu kunjungan kasih yang ditujukan untuk menjenguk sesama umat yang sedang mengalami sakit. Kegiatan ini merupakan bentuk nyata kepedulian dan solidaritas umat dalam rangka memperkuat tali persaudaraan dan memperdalam rasa kebersamaan dalam hidup menggereja.

Anjangkasih kali ini ditujukan kepada Maria Imaculata Mega Dhewi yang baru saja menjalani operasi sinusitis di Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada setelah sebelumnya sempat dirujuk dari Rumah Sakit Panti Rini Klasan. Sinusitis sendiri merupakan kondisi peradangan pada jaringan sinus yang dapat menyebabkan nyeri, pembengkakan, serta gangguan pernapasan. Dalam situasi pemulihan seperti ini, dukungan spiritual dan kehadiran dari sesama umat menjadi sangat berarti bagi yang bersangkutan.

Kegiatan dimulai pada pukul 17.00 WIB, sebagaimana waktu yang telah disepakati bersama. Titik kumpul berada di kediaman Imaculata Tumiyati, tempat para umat berkonsolidasi sebelum bersama-sama berangkat menuju rumah Mega Dhewi di Dusun Kersan Brintikan RT 01 Tirtomartani Kalasan Sleman. Meskipun cuaca sore itu cukup cerah, keterlibatan umat dalam jumlah besar sedikit terkendala karena kesibukan dan kewajiban pekerjaan masing-masing. Namun semangat kebersamaan tetap terasa kuat dari para umat yang hadir.

Sesampainya di kediaman Mega Dhewi, rombongan disambut dengan penuh kehangatan oleh suaminya, Hilarius Yudi Lasyanta. Suasana penuh keakraban langsung tercipta sejak awal pertemuan. Setelah sambutan pembuka dari M.Th. Sri Wahyunani selaku perwakilan umat yang menjelaskan maksud dan tujuan kunjungan, acara dilanjutkan dengan doa bersama untuk memohon kesembuhan dan pemulihan kesehatan bagi Mega Dhewi. Doa menjadi momen sakral yang mempererat spiritualitas dan rasa empati di antara umat yang hadir. Dengan hati yang tulus, seluruh rombongan menyampaikan harapan terbaik kepada Tuhan bagi kesembuhan sesama. Setelah doa selesai dan dirasa cukup, umat berpamitan dan kembali ke rumah masing-masing dengan hati yang penuh damai.

Kegiatan anjangkasih seperti ini bukan hanya menjadi rutinitas sosial keagamaan, tetapi juga menjadi sarana nyata untuk menghadirkan kasih Allah dalam kehidupan sehari-hari. Baik bagi umat yang dikunjungi maupun yang mengunjungi, momen ini menjadi pengingat akan pentingnya saling peduli, saling mendukung, dan menguatkan sebagai satu tubuh Kristus dalam komunitas Gereja. Dalam setiap langkah kecil kasih, kita percaya bahwa Tuhan turut bekerja dan hadir di tengah-tengah kita.

Catatan : Foto dikirim oleh Theresia Ildayati

Andreas Sudihartono

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *