Pada hari Kamis 30 Januari 2025 pukul 19.00 s/d 20.30.00 WIB di rumah Bayu Laksmono Dusun Randugunting Tamanmartani Kalasan telah berlangsung “Sosialisasi dan Koordinasi Pembangunan Gereja Maria Marganingsih Kalasan” yang diselenggarakan oleh Lingkungan St. Petrus Damianus Taman Selatan dipimpin oleh Ketua Lingkungan dan Panitia Pembangunan ( B. Purnomo) dan Pengurus ( Andri Sebastian) yang diikuti kurang lebih 45 KK mewakili keseluruhan umat lingkungan.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua Lingkungan menjelaskan terkait rencana Pembangunan Gereja Maria Marganingsih, yang sudah diawali dengan Misa dan Peletakan Batu Pertama pada hari Sabtu, 25 Januari 2025 yang lalu, dan kemudian dibagikan SE Nomor : 002/SE/DPPK/I/2025 Tentang Pembangunan Gereja Maria Marganingsih Kalasan, dari Gereja untuk umat secara keseluruhan. Kemudian juga disampaikan bahwa Romo Paroki, Panitia dan Pelaksana Pembangunan membutuhkan dana sekitar Rp. 24,8 Milyar, Paroki telah memiliki dana Rp.13 Milyar, sehingga masih ada kekurangan dana sekitar Rp. 8 Milyar. Atas kekurangan dana tersebut, maka seluruh umat Paroki diharapkan bergotong-royong membantu kekurangan dana.
Adapun cara gotong-royong yang diharapkan dari 2.921 KK dapat menyumbang Rp.3.000.000/KK dengan komitmen yang dapat diangsur selama 2 tahun, dimulai pada bulan Februari 2025. Nantinya setiap KK umat diminta menuliskan dan menandatangani Surat Kesanggupan menyumbang dana. Selama pelaksanaan sosialisasi, ada umat yang bertanya tentang metode dan besaran nominal sumbangan agar tidak memberatkan umat.
Dalam sosialisasi tersebut disepakati bahwa : 1. Umat sanggup bergotong-royong menyumbang dana sesuai dengan kemampuan masing-masing. 2. Adanya subsidi silang bagi umat yang mampu dan bersedia menyumbang lebih dari Rp.3.000.000/2 tahun 3. Setiap KK umat menulis dan menandatangani kesanggupan dan dikumpulkan paling lambat tanggal 7 Februari 2025 4. Besar sumbangan tidak memaksa/tidak mengikat, diangsur selama 2 tahun, mulai bulan Februari 2025 paling lambat setiap tanggal 20 setiap bulannya. 5. Teknik mengangsur dengan cara jemput bola oleh masing-masing penanggungjawab blok Randugunting (Ela), blok Kepatihan (Vero), blok Gampar (Nia), blok Kowang (Nisa) dan sebagai bendahara khusus ( Fanny) 6. Pembayaran dicatat di kartu biru dan ditandatangani oleh penanggung jawab blok dan disetorkan ke Bendahara.
Keterlibatan umat dalam pembangunan gereja sangat penting karena gereja bukan hanya bangunan fisik, tetapi juga komunitas iman yang hidup. Dengan berbagai bentuk keterlibatan ini, umat tidak hanya berperan dalam aspek fisik pembangunan gereja, tetapi juga dalam penguatan spiritual dan komunitas yang ada di dalamnya. Keikutsertaan umat dalam pembangunan gereja membuat gereja menjadi lebih dari sekadar tempat ibadah, tetapi juga simbol kebersamaan, semangat, dan iman yang tumbuh bersama. Pertemuan ditutup dengan doa penutup yang dsampaikan oleh Prodiakon Andri Sebastian.
Catatan : Tulisan dan foto dikirim oleh Ch Lusi Apriwidiyanti