Pada hari Kamis, 30 Januari 2025, doa ibadah rutin diselenggarakan di kediaman Bapak Warsini yang berlokasi di Dusun Tegalbojan, Somodaran, Purwomartani, Kalasan, Sleman. Ibadah dimulai pukul 19.00 WIB dan diikuti oleh 30 umat, meskipun kehadiran bapak-bapak hanya berjumlah enam orang. Prodiakon Elfrida Ratna Bintarti bertindak sebagai pemimpin ibadah, sementara Bernadetha Alya Kahi Leaba berperan sebagai lektor sekaligus pembaca doa umat. Lagu-lagu dalam ibadah dipandu oleh Cicilia Karyani dengan menggunakan buku Madah Bakti.

Renungan yang dibawakan dalam ibadah malam itu mengangkat tema “Ukuran yang Kamu Pakai” dari Injil Markus 4:21-25. Pesan utama dari renungan ini adalah bahwa kualitas hidup, iman, dan kasih yang kita miliki tidak dapat disembunyikan. Sebagaimana pelita yang ditempatkan di atas kaki dian untuk menerangi seisi ruangan, iman dan kasih kita juga harus dinyatakan agar dapat bermanfaat bagi orang lain. Yesus mengingatkan bahwa kita harus menggunakan panca indera kita dengan baik, terutama dalam mendengarkan sesama. Sering kali, kelemahan manusia terletak pada ketidakmampuan untuk mendengar dengan baik, sehingga banyak informasi dan pelajaran hidup yang terlewat. Selain itu, ditegaskan bahwa ukuran yang kita pakai dalam memperlakukan orang lain akan kembali kepada kita. Jika kita selalu berbuat baik, maka kita pun akan menerima kebaikan yang lebih besar.

Setelah ibadah selesai, Ketua Lingkungan menyampaikan pengumuman terkait sumbangan pembangunan Gereja Maria Marganingsih Kalasan. Yosep Sulisprihandoko dan Maria Budi Triyatini menjelaskan bahwa hingga saat ini, dana yang tersedia baru mencapai Rp 13 miliar, sementara total anggaran pembangunan gereja sebesar Rp 24,8 miliar, sehingga masih terdapat kekurangan sekitar Rp 8 miliar. Romo Paroki mengajak seluruh umat untuk bergotong royong dalam menutup kekurangan dana tersebut. Dari 2.921 KK di paroki, diharapkan setiap keluarga dapat menyumbang Rp 3.000.000, yang bisa dicicil selama dua tahun.
Bagi keluarga yang memiliki rezeki lebih, diharapkan dapat memberikan sumbangan tambahan guna membantu keluarga yang kurang mampu. Agar pengumpulan dana lebih terorganisir, akan disediakan kartu iuran yang nantinya dikumpulkan melalui Bernadetha Tri Budi Atun dan diserahkan kepada bendahara paroki. Selain itu, umat juga dihimbau untuk berinisiatif mencari donatur, termasuk dari anggota keluarga yang merantau.

Diharapkan semangat kebersamaan dan gotong royong dapat tumbuh dan terus berkembang, sehingga proses pembangunan gereja dapat segera terwujud. Demikianlah rangkaian doa ibadah rutin pada malam tersebut. Kiranya ibadah ini semakin memperkuat iman serta mempererat persaudaraan umat di lingkungan St. Yusup.
Catatan : Tulisan dan foto dikirim oleh Ratna Bintarti