Pada hari Minggu tanggal 23 Juli 2023, di Rumah Ibu Mardiyanti, para ibu anggota Paguyuban Wanita Katolik Lingkungan Santo Stefanus Karanglo mengadakan pertemuan rutin. Paguyuban ini merupakan bagian dari Paguyuban Ibu-Ibu Wilayah Maria Kalasan Barat, yang merupakan bagian dari Paroki Marganingsih Kalasan. Pertemuan ini telah menjadi kegiatan tetap pada minggu keempat setiap bulannya. Acara dimulai dengan pembawa acara membacakan urutan acara yang telah menjadi rutinitas, dengan agenda yang sama pada setiap pertemuan. Ibu Kamto membuka acara dengan doa, bersyukur atas kesempatan para ibu hadir dan berkumpul dalam pertemuan kali ini. Sebanyak 27 orang ibu ikut serta dalam pertemuan ini. Sebelum memulai rangkaian acara, mereka menyanyikan himne Maria Asumpta, sebagai bagian dari pembukaan sebelum Ibu Suharti memimpin jalannya pertemuan. Agenda berikutnya adalah pembacaan notulen dari pertemuan sebelumnya.
Pertemuan ini diberikan nuansa oleh Ibu Sumiyati, selaku ketua paguyuban, yang memberikan informasi terkini mengenai wilayah. Bulan Juli membawa tugas khusus bagi Lingkungan Santo Stefanus Karanglo, yaitu menyiapkan caos dhahar romo pada hari Minggu tanggal 30 Juli 2023. Ibu Sumiyati mengingatkan para ibu akan pentingnya menyediakan makanan sehat, mengikuti diet yang diinginkan oleh para romo. Menu seperti sayur bening tanpa santan, pilihan camilan yang dikukus atau direbus, serta pilihan ikan atau tahu tempe dianggap sebagai opsi utama. Kreativitas dalam mengolah masakan dengan bahan-bahan tersebut sangat diapresiasi. Pertemuan ini juga membahas pengumpulan sampah di Lingkungan Santo Stefanus Karanglo, di mana warga diharapkan untuk memilah sampah di rumah, kemudian mengumpulkannya untuk ditukar menjadi uang sebagai penambah dana lingkungan.
Selain itu, topik lain yang dibahas adalah perayaan ulang tahun Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI). Para ibu memberikan usulan kreatif untuk memeriahkan perayaan tersebut pada pertemuan bulan Agustus mendatang. Beberapa usulan termasuk mengadakan perlombaan atau kado silang. Mereka juga merencanakan penggunaan lagu tambahan selain himne Maria Asumpta. Dresscode dengan nuansa merah disepakati sebagai pilihan untuk menambah semarak perayaan HUT RI yang akan datang. Hasil dari pertemuan ini diharapkan dapat diimplementasikan pada pertemuan berikutnya, menjadikan Paguyuban Wanita Katolik sebagai wadah saling berbagi informasi dan kebersamaan dalam pelayanan gereja dan kepada Tuhan.