Sarasehan tentang 5 Pilar Gereja dihadiri oleh umat Brayat Nazareth selama sekitar 1 setengah jam menjadi momen berharga untuk menggali lebih dalam tentang Pilar Persekutuan (koinonia). Kegiatan ini berlangsung di rumah Petrus Suyadi, salah satu umat yang tinggal di RT.01 RW.02 Kadirojo I, dengan arahan dari Ketua Lingkungan Brayat Nazareth, Y.P. Marsudi, yang dibantu oleh Andreas Endra Ismanto dan Fransiskus Agung Aprianto. Sarasehan ini menjadi platform yang memungkinkan umat untuk berbagi pengalaman dan pandangan mereka tentang konsep koinonia dalam konteks lingkungan, wilayah, dan paroki.
Salah satu aspek menarik dalam sarasehan ini adalah kisah dua ibu yang memiliki perbedaan dalam keterlibatan mereka dalam kegiatan lingkungan, wilayah, dan gereja. Bu Rina adalah seorang aktivis gereja yang sangat aktif dalam semua aspek tersebut, sementara Bu Nonik adalah seorang ibu yang lebih fokus pada ekonomi keluarganya. Diskusi yang muncul dari kisah mereka menggambarkan berbagai sudut pandang dan pemahaman umat tentang peran dan keterlibatan dalam persekutuan gereja. Anak-anak Bu Rina yang mengungkapkan keinginan agar ibu mereka menjadi seorang suster juga mencerminkan kompleksitas peran dalam keluarga dan masyarakat.
Sarasehan tersebut diakhiri dengan makan bersama, yang mencerminkan semangat persaudaraan dan koinonia. Bacaan injil yang dibacakan pada kesempatan itu, “Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati” (Kis 2:46), menjadi pengingat akan pentingnya komunitas dalam memperkuat iman dan persatuan di lingkungan Brayat Nazareth.