016 St. Yakobus Juwangen: Ziarah Umat Lingkungan St. Yakobus di Tahun Yubelium 2025

Jumat, 27 Juni 2025 – Kurang lebih 69 umat Lingkungan St. Yakobus Kalasan Barat ikut berpartisipasi dalam kegiatan Ziarah Lingkungan di Tahun Yubelium 2025 ini. Sekilas mengenai Tahun Yubelium – tahun yang dimaknai istimewa sebagai perayaan iman dalam tradisi Gereja Katolik dan hanya diadakan setiap 25 tahun sekali. Tahun ini bertujuan untuk mendorong umat Katolik di seluruh dunia meningkatkan spiritualitas melalui ziarah, doa, pertobatan, dan tindakan kasih. Menanggapi perayaan iman ini, umat Lingkungan St. Yakobus melaksanakan ziarah bersama di Gua Maria Mojosongo dan Ekaristi di Gereja Paroki St. Perawan Maria Regina Mojongsongo, sekaligus bertamasya kala liburan di area Pasar Gede, Surakarta.

Keberangkatan dimulai pukul 06.30 WIB menuju ke tujuan pertama, yakni Gua Maria Mojosongo, Surakarta. Perjalanan yang dilakukan dengan satu bus dan 4 mobil pribadi ini memakan waktu sekitar 2 jam. Lalu lintas yang ternyata tidak terlalu ramai dapat membuat perjalanan kami lebih cepat dari waktu yang diperkirakan. Kami akhirnya tiba di Gua Maria Mojosongo sekitar pukul 08.00 WIB dengan aman dan selamat. Selama di Gua Maria Mojosongo, kami mengadakan doa rosario bersama di tempat doa. Doa dipimpin oleh Tomi dan rosario dipimpin oleh Regina. Kami duduk membentuk lingkaran besar untuk kemudian berdoa bersama. Selesai berdoa rosario, kami melanjutkannya dengan kegiatan doa pribadi, seperti berdoa di depan Gua Maria ataupun di Ruang Adorasi. Selanjutnya, kami beristirahat sejenak dan menikmati sinar matahari sejuk di Gua Maria Mojosongo hingga pukul 10.00 WIB.

Perjalanan dilanjutkan menuju Gereja Paroki St. Perawan Maria Regina Mojosongo, Surakarta. Tak lama setelahnya, kami akhirnya tiba di gereja tersebut. Sebelum dan sesudah memasuki gereja, kami melakukan “Doa di Tempat Ziarah Pintu Suci Gereja Santa Maria Regina Purbawardayan” (ini sesuai dengan buku panduan bagi Para Peziarah Pengharapan KAS dalam rangka memperingati Tahun Yubelium 2025. Doa kami lakukan sebelum dan sesudah memasuki Porta Sancta atau Pintu Kekudusan – pintu masuk gereja ini). Setelah doa selesai, kami memasuki gereja dan duduk di sekitar baris depan altar untuk mempersiapkan diri mengikuti ekaristi.

Ekaristi siang akan dipimpin oleh Romo Patrisius Mutiara Andalas, S.J., S.S., S.T.D. (Romo Andalas) bersama dengan petugas liturgi, Tomi (prodiakon), Andika dan Abel (misdinar), Agnes (lektor), serta Sekar (pemazmur). Dalam ekaristi ini, Romo Andalas mengajak seluruh umat untuk memanfaatkan Tahun Yubelium 2025 sebagai sarana untuk menyebarkan kasih melalui kehidupan kita sehari-hari. Tuhan terkadang tidak memberi sebanyak apa yang kita inginkan, tapi melalui pemberian itu kita tahu bahwa Tuhan senantiasa ada bersama kita. Tuhan juga terkadang mengajak kita untuk take vacation/liburan dengan mengambil ‘jalan yang lebih jauh dari jalan yang kita rencanakan’. Tuhan sendirilah yang akan menjadi tour guide/pemandu kita untuk menjelajahi setiap sudut jalan kehidupan yang bahkan kita sendiri tidak sadari. Dengan kata lain, Tuhan mengajak kita untuk melakukan adventure/petualangan iman yang nyata dalam kehidupan sehari-hari. “Porta Sancta akan selalu terbuka bagi Anda semua”.

Tak lengkap bila rasanya pergi ziarah di daerah lain tanpa menikmati spot-spot ikoniknya. Selepas makan siang di area belakang gereja, kami menutup serangkaian kegiatan ziarah kami menuju salah satu ikon Kota Surakarta, yakni Pasar Gede. Pasar Gede menjadi salah satu rekomendasi spot yang menarik untuk dikunjungi – untuk berburu berbagai barang, makanan, pakaian yang khas dari pasar ini. “Jangan lihat Solo dengan mata orang Jogja. Tapi lihatlah Solo dengan mata orang Solo”, begitulah kira-kira pesan Romo Andalas di sela homilinya soal kota ini. Memang menarik sekali untuk menjelajahi berbagai hidden spot di Pasar Gede yang betul-betul luas dan besar ini. Setelah turun dari bus, kami langsung berpencar untuk mencoba menjelajahi pasar ini – sepertinya lebih banyak yang berkunjung ke Pasar Klewer, tetangga Pasar Gede. Tak terasa waktu terus berlalu, kini waktu menunjukkan pukul 15.00 WIB. Kami harus segera berkumpul kembali untuk mengakhiri perjalanan kami hari ini. Kami akhirnya berpisah dengan Kota Surakarta/Solo untuk melakukan perjalanan pulang.

Sungguh suatu momen yang menyenangkan dan menggembirakan dapat berkumpul bersama sebagai satu umat Lingkungan St. Yakobus dalam rangkaian kegiatan ziarah tahun ini. Semoga melalui kegiatan seperti ini tidak hanya menyegarkan jasmani kita, tapi juga dapat memupuk iman kita agar terus bertumbuh terutama di Tahun Yubelium ini. Berkah dalem.

Catatan : Tulisan oleh FX Satrio Prihantoro dan Foto dikirim oleh Desan Pradarto

Andreas Sudihartono

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *