Para guru Taman Kanak-Kanak (TK) dan Kelompok Bermain (PAUD) Indriyasana melaksanakan Diskusi Kelompok Terarah atau Focus Group Discussion. Kegiatan para guru yang bernaung pada Yayasan Dharma Ibu ini dilaksanakan Sabtu, 4 Juli 2018 di TK dan PAUD Indriyasana, Juwangen, Kalasan. Perwakilan para pendidik dan pengajar TK dan PAUD Indriyasana yang mengampu di wilayah Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Bantul berkenan hadir dalam kegiatan ini.
Rr. M. Tri Lasmi Utari, SP, S.Pd., pembawa acara, mengawali pertemuan ini. Selanjutnya, Dra. Pratiwi Wahyu Widiarti, M.Si., menyampaikan sambutan kepada para peserta. “Maksud dan tujuan Diskusi Kelompok Terarah, selain mendalami 5 nilai keindriyasanaan (beriman, kualitas, mandiri, toleransi, dan wawasan kebangsaan dan pluralitas) juga membahas penyusunan dan pengoreksian buku ajar serta realteaching,” jelas Ketua Yayasan Dharma Ibu.
Praktek realteaching berlangsung menarik. Christian Suryaningki, S.PdAUD, guru TK/PAUD Indriyasana Cepet, mengajak Sekar dan Freya untuk mendalami tema “Aku Senang Berbagi”. Melalui pembelajaran ini, Sekar dan Freya diajak untuk mengalami perasaan senang untuk belajar berbagi mulai dari hal yang kecil menjadi pengalaman nyata yang akan mendasari sikap senang berbagi sebagai ungkapan syukur pada Allah. Chistina Riring Widyaningtyas, SE, S.Pd. mengupas tema “Aku Dicintai Tuhan”. Guru TK/PAUD Indriyasana Ngemplak ini mengajak Sekar dan Freya untuk membuat bentuk manusia denggan menggunakan plastisin. Materi ini menggali ekspresi mereka dalam menunjukkan rasa dicintai Tuhan dan perasaan beryukur kepada Tuhan telah dicintai Tuhan. Veronika Tumirah, S.Pd. menyampaikan materi “Aku Siap Menolong Teman”. Guru TK guru TK/PAUD Indriyasana Pugeran ini menuturkan kisah Orang Samaria yang Baik Hati. Materi ini menekankan pada sikap peduli terhadap sesama terutama yang miskin, lemah, tersingkir dan menderita
Rr. M. Tri Lasmi Utari, SP, S.Pd, guru TK/PAUD Indriyasana Kotagede sekaligus ketua tim keindriyasanaan menyampaikan, “Dengan mengikuti microteaching saya mendapat gambaran yang komplit tentang penerapan kurikulum yang sedang kami susun. Proses dan program ini juga menambah wawasan dan pengalaman bagi guru-guru. Diskusi Kelompok Terarah pun sangat menarik. Saya merasa terbantu berkat koreksi dan saran dari sesama pendidik dan pengajar demi kualitas buku yang sedang kami susun.”
Berkaitan dengan penyusunan buku ajar dan kelanjutannya, CB. Ismulyadi, SS. MHum., menanggapi secara apresiatif. “Bagaimanapun nilai-nilai keutamaan yang disampaikan dalam setiap materi telah menjadi bagian yang didalami dan dipraktekkan oleh para guru. Dengan demikian, isi materi pun lebih menjadi habitus. Selanjutnya, semoga materi ajar yang ditulis dan disusun para guru berharap dapat diterbitkan dan menjadi buku pegangan murid.”****