KOMSOS-GMK. Umat gereja Marganingsih Kalasan menciptakan nuansa putih di dalam gereja pada perayaaan Kamis Putih. Umat kebanyakan mengenakan busana putih sebagai lambang kesucian. Putih adalah lambang niat baik untuk membersihkan atau memutihkan diri sebagaimana disampaikan Rm. Antonius Eko Yuliantoro, SVD di awal misa.
Sebagaimana diketahui, Kamis Putih adalah Awal Tri Hari Suci yang juga merupakan peringatan perjamuan malam terakhir Yesus bersama kedua belas rasulnya. Peringatan ini ditandai pula dengan upacara pembasuhan kaki sebagai ajaran untuk melayani.
Perayaan Kamis Putih II di gereja Marganingsih Kalasan dimulai pada pukul 20:00 dan berlangsung dengan khitmat. Tim kor yang bertugas adalah kelompok kor dari Linkungan St. Bernadette Sukoharjo, Wilayah Theodosius, yang bernyanyi dengan sangat apik. Dua lektor yang bertugas adalah Laura dan Stella, sedangkan Antika bertugas sebagai pemasmur.
Dalam kotbahnya Rm Antonius menegaskan bahwa kamis putih adalah saatnya membersihkan diri sendiri. Di dalam injil, Yesus menegaskan satu hal bahwa tidak semua bersih. Ini artinya bahwa masih ada yang tersisa dalam diri kita yang perlu dibersihkan.
Pertanyaan reflektif yang layak diajukan kepada diri kita masing-masing adalah sejauh mana kita sebenarnya telah membersihkan diri kita masing-masing dan membuat kita layak dan pantas di hadapan Tuhan yang tidak hanya secara fisik tetapi juga secara rohani.
“Kita diajak untuk merenungkan apakah ada yang tersisa dalam diri kita, dalam pikiran kita yang perlu kita bersihkan,” kata Rm Antonius.
Sesudah kotbah dari romo Antonius, ritual liturgis dilanjutkan dengan upacara pembasuhan kaki. Sebanyak 12 perwakilan umat bertindak sebagai rasul. Dengan berpakaian putih dan bercelana warna hitam, kedua belas umat duduk di bangku panjang dan menghadap umat. Mereka melepaskan alas kaki, lalu dengan perlahan kaki mereka dibasuh dengan air dan dibersihkan oleh Romo Antonius, diiringi lagu “Jika ada cinta kasih”.
Ritual pembasuhan kaki ini sesuai dengan apa yang dikatakan Yesus dalam injil “Sebab aku sudah memberikan teladan kepadamu supaya kamu berbuat seperti yang telah kuperbuat padamu.”
Sesudah perayaaan Kamis Putih II dilanjutkan acara tuguran.
Mari kita saling melayani dengan tulus hati dalam peran dan panggilan hidup kita masing-masing sebagaimana yang diperintahkan Yesus sendiri.
Catatan: Foto oleh Gus Nanang