Atiku Ambyar Gerejaku Dibongkar

Catatan Pinggir Seoarang Umat Paroki Maria Marganingsih Kalasan

Saat itu menjelang akhir tahun 2024. Tahun akan segera berganti ketika kabar mengenai rencana pembongkaran sekaligus pembangunan gereja Maria Marganingsih Kalasan tersiar luas melalui wilayah dan lingkungan-lingkungan. Kabar ini seperti melepas dahaga umat yang selama belasan tahun menantikan rencana besar ini terwujud. Semua umat menantikan kabar menggembirakan ini. Tidak berlebihan jika kabar suka cita ini sebagai kado Natal 2024 bagi umat di Paroki Marganingsih.

Masih segar dalam ingatan sebagian umat, bahwa sejak beberapa tahun lalu berkumandang sebutan Kawasan Terpadu. Romo, perwakilan Dewan Paroki, dan Orang Muda Katolik (OMK) kala itu melakukan safari keliling wilayah dan lingkungan demi memberi penjelasan mengenai Kawasan Terpadu ini. Sungguh menakjubkan, karena kelak akan berdiri pusat kesehatan yang berciri Katolik (RS Panti Rini), sebuah lembaga pendidikan yang bernafaskan Katolik (SMP Kanisius), dan tentu saja Gereja Marganingsih Kalasan yang berada dalam satu kawasan. Rupanya, mimpi besar umat Paroki Marganingsih Kalasan benar-benar terwujud di awal tahun 2025 ini. Ambyar hati kita. Antara tidak percaya, haru, dan mungkin saking bahagianya. Satu hal yang wajib: bersyukur.

Mengenang bangunan Gereja Marganingsih tidak lain adalah merunut kembali perjalanan panjang sejarah gereja yang menjadi saksi bisu berbagai peristiwa penting di Paroki Marganingsih Kalasan. Bertitimangsa 1932, artinya hampir seabad perjalanan umat Tuhan di Kalasan ini menapaki zaman dan menggunakan bangunan gereja sebagai pusat perkembangan iman. Sejuta kenangan terpatri abadi di bangunan tua gereja yang dalam waktu dekat akan berubah rupa ini. Menarik kalau kemudian didata: berapa umat yang menemukan pasangan hidupnya di gereja Marganingsih. Siapa yang dulu pernah bersitatap mesra dengan sesama umat Tuhan tetapi kandas karena satu dan lain hal. Atau siapa yang menemukan pekerjaan dan doanya terkabul sempurna di gereja yang pilar-pilar kayunya masih kokoh hingga akhir ‘pengabdiannya’.  Ahh, kenangan indah selalu layak untuk dikenang dan diabadikan.

Beberapa umat sungguh punya pertalian khusus dengan gereja Maria Marganingsih Kalasan secara personal. Mereka yang punya memori indah sengaja memamerkan story yang hampir seragam secara emosional: setelah sekian belas tahun menanti, akhirnya bla bla bla. Sampai pada titik ini, kita semua menyadari betapa umat beriman perlu perlu ‘rumah besar’. Rumah besar untuk pulang, rumah besar untuk saling meneguhkan. Rumah besar ini akan kembali menjadi ajang penuh cinta bagi yang sedang merindu pasangan. Akan menjadi tempat berkeluh kesah bagi yang didera beban. Berikutnya akan menjadi pusat persemaian iman. Puncaknya akan menjadi episentrum iman yang penuh dinamika. Dan gereja mengakomodasi hal itu. Luar biasa.

Tidak terasa, 92 tahun sudah berlalu. Hampir satu abad. Tepat di tahun 2025 ini, setelah sekian belas tahun dinantikan, gereja Maria Marganingsih akan beralih bentuk secara fisik. Tentu menjadi lebih segar, lebih terbuka, dan lebih kekinian. Pendahulu umat, yang kala itu diawali oleh M.Prawirosewojo dan Dwijoseputro, mungkin akan tersenyum bahagia dari kediamannya yang abadi (Memaknai Sejarah, Menapaki Masa Depan; Sejarah, Refleksi, dan Informasi Dasa Windu Paroki Marganingsih Kalasan; 2012: 97). Rintisan mereka kini sedang dan terus berkembang. Gereja yang tidak saja akan berubah struktur bangunannya, tetapi gereja yang sedang dan terus berkembang dari persepektif iman. Kita akan membangun rumah. Membangun brayat. Membangun keluarga. Sayup-sayup terdengar khotbah seorang Romo di suatu sore. “Yen keluargane apik, gerejane ya bakal apik. Nanging yen keluargane bubrah, gerejane ya bakal bubrah,” Ambyar.

Catatan: Penulis adalah umat di Paroki Marganingsih Kalasan, foto: Tim dokumentasi multimedia panitia pembangunan dan Tim editor Web

yusupriyas

Pengajar Les Bahasa Inggris SD, SMP/SMA, mahasiswa/umum (conversation, TOEFL/IELTS), penulis buku (lebih dari 70 buku pengayakan bahasa Inggris ), profesional editor & translator, Peminat sastra dan fotografi. Bisa dikontak di 08121598358 atau yusup2011@gmail.com.

Learn More →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *