Komsos GMMK-20 Juli 2025. Seratusan Prodiakon Paroki Maria Marganingsih berkumpul di Kapel Santo Theodosius, Cupuwatu pada Minggu 20 Juli pukul 10.00 – 13.00 WIB. Para prodiakon paroki berkumpul untuk melakukan audiensi dan melakukan ramah tamah dengan Romo Paroki yang diwakili oleh Romo Yohanes Ngatmo, Pr. yang juga selaku Pastor Pembina Prodiakon di Paroki Maria Marganingsih, Kalasan. Dalam kegiatan yang dijadwalkan setiap 6 bulanan ini, Prodiakon dan Romo Paroki melakukan evaluasi dan diskusi terkait pelayanan yang dilaksanakan di Paroki Maria Marganingsih. Dalam acara ini, diharapkan terdapat kesepahaman pemikiran dan kelurusan hati dalam pelayanan Prodiakon, terutama dalam perayaan ekaristi.

Jalannya acara pertemuan pada minggu siang dapat dikatakan berlangsung dengan meriah dan penuh keceriaan dari para Prodiakon. Pertemuan prodiakon yang dimoderatori oleh Elisabeth Dwi Astuti (yang akrab dipanggil Ibu Beti) ini diawali dengan doa pembuka oleh Agustinus Tri Hastoro, lalu dilanjut sambutan oleh Christoforus Tri Yoga selaku ketua Wilayah St Theodosius. Kemudian sambutan dilanjutkan oleh YB Sukartono (selaku WaKa 2 DPP Maria Marganingsih) dan Petrus Sentot (Selaku Kabid Liturgi PMMK) sebagai pengantar dan arahan singkat.

Acara kemudian dilanjut dengan ice breaking yang menyegarkan para Prodiakon yang hadir. Kemudian acara dilanjutkan dengan paparan Profil Prodiakon Paroki serta rencana kegiatan Tim Pelayanan Prodiakon tahun 2025 dan 2026. Dalam paparan juga disampaikan beberapa hal yang menjawab berbagai pertanyaan prodiakon yang sebelumnya disampaikan melalui Gform survei evaluasi pelayanan dan aspirasi.

Diskusi yang dilakukan bersama Romo Ngatmo berjalan dengan cair dan penuh keceriaan. Romo yang baru saja merayakan pesta perak atau 25 tahun imamat pada 13 Juli 2025 ini seringkali menyisipkan candaan dalam menjawab berbagai pertanyaan prodiakon. Hal ini memancing gelak tawa para prodiakon dan seluruh hadirin. Delapan pertanyaan yang masuk dari Gform dapat dijawab oleh Romo selama 90 menit sesi siang itu. Selain itu, Romo juga menyisipkan beberapa masukan bagi Prodiakon terkait kegiatan pelayanan di Gereja Kalasan dan gereja-gereja di Stasi.

Prodiakon diharapkan lebih tanggap dalam melakukan tugasnya, bergerak cepat namun juga cermat. Selain itu, Prodiakon juga diharapakan lebih mempersiapkan diri dalam bertugas di tengah umat. Hendaknya persiapan dilakukan dengan baik sehingga bisa mengoptimalkan kelebihannya dalam penyampaian katekese kepada umat. Ditekankan pula bahwa Prodiakon memainkan peran penting dalam membina iman umat karena Prodiakon lah yang banyak meluangkan waktu bersama umat. Oleh karena itu, menjadi penting bagi Prodiakon untuk terus meningkatkan kemampuan diri dan pengetahuan akan iman. Romo Ngatmo menyelesaikan paparan dan diskusi pada pukul 12.30. Acara ditutup dengan doa penutup dan doa makan yang dipimpin oleh Agustinus Tri Hastoro serta berkat oleh Romo Ngatmo.

Catatan Foto dan tulisan dikirim oleh panitia