Shalom Sobat Muda Katholik, kalian ingat kan apa yang sering kita lakukan di bulan Mei? Kira-kira selama bulan Mei ada apa, ya? Ya benar, bulan Mei adalah Bulan Maria. Gimana, udah berapa kali kalian mengikuti doa Rosario di bulan Mei lalu? Mari refleksikan diri kita masing-masing mengenai relasi yang sudah kita bangun bersama Bunda Maria.
Berbicara mengenai bulan Mei, kita tidak akan jauh dari kata ‘Ibu’. Kalau 9 Mei dikatakan sebagai Hari Ibu Internasional, bagi umat Katolik selama bulan Mei menjadi bulan untuk memulai hidup baru dalam membangun relasi dengan ‘Ibu’ juga, yaitu Bunda Maria. Bulan Mei sudah menjadi tradisi khusus bagi umat Katolik untuk kembali merenungkan peziarahan dalam menghormati Bunda Maria. Karena Bunda Maria merupakan Bunda dari segala Bunda yang menjadi pengantar doa-doa kita pada puteranya Yesus Kristus. Maka dari itu, umat Katolik akan melakukan yang dinamakan Devosi Maria.
Devosi itu apa sih? Devosi merupakan dedikasi pribadi kita masing-masing sebagai umat Kristiani kepada para orang kudus atau kepada salah satu aspek kehidupan Kristus. Selama melakukan devosi ini, kita diajak untuk merenungkan batin dan iman kita. Devosi Maria juga berarti bentuk kebaktian umat Kristiani kepada orang kudus, yaitu Bunda Maria, Bunda dari segala Bunda. Kita memberikan rasa hormat, syukur, pujian, dan juga mencoba untuk meneladani hidupnya.
Devosi Maria bisa dimulai dengan beberapa doa; ada Angelus (Malaikat Tuhan), Novena Tiga Salam Maria, Novena Maria Medali Wasiat, dan Rosario. Dari keempat doa tersebut kita bisa melakukannya sembari kembali memeriksa batin kita masing-masing dalam merenungkan Bunda Maria.
Permenungan selama bulan Maria di bulan Mei, apalagi di tengah pandemi Covid-19, dapat menjadi kesempatan bagi kita semua untuk tetap menjaga relasi dengan Bunda Maria. Walaupun begitu banyaknya rintangan yang ada, tidak dapat menutup kemungkinan bagi kita semua untuk tetap menjalankan Devosi Maria. Sebenarnya doa-doa yang ada dalam Devosi Maria tidak hanya bisa dilakukan selama bulan Maria saja, tetapi juga bisa dilakukan sepanjang waktu dimana kita bisa meluangkan waktu kita untuk berdoa dengan Bunda Maria.
Sebagai umat Kristiani kita jangan sampai lupa bahwa ada sosok Ibu yang bisa kita jadikan teladan dalam hidup. Kehidupannya yang kudus menjadikan kita terberkati di dalam peziarahan rohani kita. Peran anak muda juga merupakan hal yang penting bagi kehidupan Kristiani. Jangan sampai anak-anak muda Katolik memiliki jarak dengan Bunda-Nya.
Catatan: Tulisan dan foto oleh Benita Reggy , Lingkungan St. Yakobus, Kalsan Barat