Pertemuan ibu-ibu paroki bulan ini dilaksanakan di Wisma Santa Maria, Karanglo Kalbar pada hari Jumat, 13 Oktober 2017. Pertemuan dihadiri sekitar 50 ibu-ibu paroki. Dalam pertemuan tersebut dipaparkan beberapa informasi dari dewan paroki serta agenda kegiatan yang akan dilaksanakan.
Di awal penjelasannya Nasaria Cahyantini Agus Siswanto atau yang lebih akrab dipanggil Ibu Agus (ketua bidang paguyuban dan tata organisasi) menjelaskan bahwa sebenarnya ada 10 paguyuban, namun yang selama ini bisa aktif hanya ada 4 paguyuban dan paguyuban yang lain sedang diusahakan untuk dihidupkan kembali.
Sementara itu, agenda ibu-ibu yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat adalah lomba kudapan yang akan dilaksanakan pada hari Jumat ketiga dengan 1 macam kudapan yang berasal dari tanaman jagung dengan harga Rp. 25.000. Ibu-ibu juga akan mengadakan safari Rosario pada hari Minggu, 29 Oktober 2017. Safari Rosario akan melibatkan setidaknya 5 ibu-ibu dari setiap wilayah dan akan dilaksanakan mulai dari GMK, kemudian bergerak ke Macanan, Payak, Berbah, Maguwo ,Kalbar, Theodosius, Kalteng, Manisrenggo dan kembali lagi ke Kalasan.
Disampaikan juga informasi mengenai pelatihan organis. Sekarang ini tidak lagi dilaksanakan pelatihan organis dan gereja justru meminta kita untuk memaksimalkan organis yang ada di lingkungan agar bisa lebih berperan dalam tugas di gereja. Hal lain yang disampaikan adalah bahwa forum dewan adalah forum tertinggi di gereja. Oleh karena itu, segala sesuatunya dirundingkan melalui forum dewan.
Tentang paguyuban, Nasaria Cahyantini Agus Siswanto menjelaskan bahwa ada paguyuban tetirorial yakni yang ada di lingkungan, namun juga ada paguyuban ketegorial seperti paguyuban ibu-ibu paroki seperti ini. Saat ini Romo Lambertus Issri Purnomo Murtiyanto, Pr. berperan sebagai pendamping kegiatan ibu-ibu paroki . Rm Issri senang bisa mendampingi dan mengajak kita semua untuk untuk menghidupkan paguyuban yang sudah ada agar bisa aktif kembali berkegiatan. Rm Issri berharap terbangunnya komunikasi yang baik dan romo sangat siap untuk mendampingi paguyuban. Dijelaskan pula bahwa koordinasi patut untuk dikembangkan pada setiap bidang.
Ditambahkan oleh Nasaria Cahyantini Agus Siswanto bahwa ada beberapa paguyuban yang akan dilebur menjadi satu kelompok doa dan berharap ibu-ibu bisa mengikutinya. Berkaitan dengan hari pangan sedunia, gereja akan bekerja sama dengan petani lain agar ada gerakan mengangkat makanan non beras seperti ketela dan jagong sebagai makanan utama selain beras.
Disampaikan pula bahwa pada minggu ke-3 paguyuban ibu-ibu woro semedi akan mengadakan ziarah ke Gua Maria Jatiningsih, kemudian ke Pajangan dan rekreasi ke pantai. Diharapkan ibu-ibu bisa mengikutinya. Diharapkan juga bahwa kelompok doa kerahiman bisa dihidupkan kembali. Ditambahkan informasi dari Ign Supomo, Ko. TK. Pendampingn Keluarga bahwa sebanyak 23 pasang mengadakan peneguhan janji pernikahan. Di samping itu, pada bulan Oktober akan diadakan pendampingan keluarga dewasa. Dijelaskan pula bahwa pada tanggal 31 Desember diperingaati sebagai hari keluarga kudus. Kita diajak untuk mengikuti perayaan ekaristi di Kalasan dan semua keluarga diajak untuk mengulangi janji pernikahan dalam perayaan ekaristi itu.
Disampaikan pula bahwa ibu-ibu paroki akan mendapakan tugas koor dan perlu dilakukan latihan. Di samping itu, ada titipan informasi dari hasil rapat cabang Sleman. Dipaparkan bahwa tanggal 19 Nov 2017 diperingati sebagai hari toilet sedunia dan direncanakan akan diadakan kegiatan kunjungan ke panti asuhan di Cangkringan pada tanggal 1 November 2017 .
Semoga berbagai rencana mulia dari ibu-ibu paroki ini bisa terlaksana dengan baik dan paguyuban di bawah naungan ibu-ibu paroki bisa dihidupkan kembali agar semakin banyak kegiatan positif yang bisa dilaksanakan demi menumbuhkan iman umat dan demi kemuliaan Tuhan yang maha tinggi.
Catatan: Informasi dan foto dari mas Damianus Agus
