KOMSOS-GMMK. Sesuatu yang pertama selalu menarik. Begitu pula dengan rencana penerimaan sakramen komuni pertama bagi anak-anak Paroki Maria Marganingsih Kalasan. Terlepas dari bagaimana perasaan anak dalam menghadapi detik-detik terakhir sebelum menerima sakramen ekaristi, ada hal yang tak kalah pentingnya dari semua itu, yaitu peran serta orang tua.
Dalam rangka mengoptimalkan peran serta orang tua, maka pada hari Minggu yang lalu, tepatnya tanggal 5 Juni 2022 pukul 10.00 WIB, Tim Pelayanan Inisiasi Parori Maria Marganingsih Kalasan mengadakan Rekoleksi untuk orang tua calon penerima komuni pertama yang bertempat di Gereja Maria Marganingsih Kalasan. Rekoleksi ini dibawakan oleh Romo Antonius Dadang Hermawan, Pr. dengan tema “Meneladani Keluarga Kudus Nazareth”. Acara ini dihadiri oleh 230 orang tua, dari total calon penerima komuni pertama sejumlah 135. Ada 9 anak yang orang tuanya berhalangan hadir dalam acara rekoleksi ini.
Rekoleksi yang dibawakan oleh Romo Dadang cukup baik dan menyentuh. Bahkan, banyak peserta yang merasa ‘kena’ dengan contoh-contoh teladan Keluarga Nazareth yang dapat diterapkan dalam keluarga masa kini. Contoh-contoh itu antara lain: Menyambut kehadiran anak & melindungi dengan cinta kasih, Memasukkan anak dalam tradisi keagamaan & hukum masyarakat, Mendampingi & menumbuhkan kedewasaan manusiawi, dan membimbing dalam panggilan hidup.
Dalam kesempatan ini Romo Dadang mengingatkan janji perkawinan peserta, yang mana di antaranya adalah janji akan mendidik anak hidup secara katolik. Karena keluarga merupakan bentuk gereja kecil.
Ada 3 pertanyaan mendasar yang menjadi tantangan orang tua, yaitu:
1) Bagaimanakah anak disambut dan dilindungi?
2) Bagaimana pengalaman Anda dalam membiasakan tradisi kekatolikan dalam keluarga?
3) Bagaimana pengalaman Anda dalam mendampingi dan menumbuhkan keutamaan manusiawi?
Banyak hal-hal yang sifatnya sangat dasar, tetapi sering diabaikan oleh orang tua, seperti membaca Kitab Suci setiap hari, mengajarkan kepada anak membuat tanda salib yang benar, mengajarkan anak doa spontan, melakukan doa malam bersama, dan lain sebagainya.
Diakhir pemaparannya, Romo yang berasal dari Delanggu ini menekankan selama persiapan penerimaan Komuni Pertama bahwa orang tualah pendamping utama anak. Sedangkan gereja dalam hal ini para katekis, sifatnya sebagai penunjang saja. Untuk itu, perlu kehadiran dan dampingan dari orang tua dalam seluruh proses hingga sampai pada hari penerimaan. Selanjutnya jika hendak mengadakan syukuran setelah penerimaan, penekanannya bukan pada pesta, tapi atensi terhadap anak.
Menjadi harapan kita semua setelah menerima Komuni Pertama, anak-anak turut serta dalam perayaan Ekaristi, dapat terus berkembang secara iman dan orang tua tetap mendampingi hingga secara utuh menerima seluruh sakramen inisiasi yang diakhiri dengan penerimaan sakramen penguatan kelak.
Diakhir acara, panita mengingatkan hal-hal yang harus diperhatikan seperti pelaksanaan penerimaan komuni pertama adalah hari Minggu tanggal 19 Juni 2022 dalam misa kedua, pukul 08,00 WIB. Untuk persiapan lebih lanjut maka akan dilaksanakan Novena keluarga mulai tanggal 9 Juni 2022 yang akan dilaksanakan di masing-masing keluarga selama 9 hari berrturut-turut. Test tertulis dan rekoleksi yang wajib bagi calon penerima komuni pertama hari minggu 12 Juni 2022, pada pukul 09.30 WIB. Kemudian gladi bersih yang harus dihadiri bersama orang tua pada tanggal 17 Juni 2022. Sebelum menerima komuni pertama anak anak harus menerima sakramen Pengakuan Dosa yang akan dijadwalkan pada hari Kamis tanggal 16 Juni 2022.
edited by Novia Christan