KOMSOS-GMK. Sebanyak 276 devosan Jaringan Kerasulan Kerahiman Ilahi dari 25 paroki, termasuk dari paroki Gereja Marganingsih Kalasan, di kevikepan DIY pada hari Kamis tanggal 16 Mei 2019 beranjangsana ke Wisma Domus Pacis Puren. Wisma yang terletak di depan gereja Yohanes Rasul Puren, Pringwulung Condong Catur dan berlindung di bawah Santo Barnabas ini disediakan oleh Keuskupan Agung Semarang sebagai bentuk perhatian bagi Imam Praja yang memasuki usia senja atau lanjut usia. Wisma Domus Pacis memiliki arti “Rumah Kedamaian”. Arti ini tentunya terarah kepada para Imam Praja yang karena kondisinya- mendapat pembebasan dari penugasan resmi Keuskupan.
Kehadiran Jaringan Kerasulan Kerahiman Ilahi dari berbagai paroki di kevikepan DIY ini diterima dengan hangat oleh Romo Dominikus Bambang Sutrisno. Sebagai koordinator Wisma Domus Pacis, Romo Bambang memperkenalkan rekan Romo adiyuswa yang tinggal di Wisma Domus Pacis Puren. Di antaranya adalah Romo Tri Wahyono, Romo Yadi, Romo Tri Hartono, Romo Jono, Romo Rio Winarto, dan Romo Harto Widodo.
Kunjungan ini dibuka dengan berbagai sambutan dari Stephanie (Ketua Jaringan Kerasulan Kerahiman Ilahi kevikepan DIY), Ernatin Supriyono Raharja (Ketua Jaringan Kerasulan Kerahiman Ilahi Keuskupan Agung Semarang), dan Romo Dominikus Bambang Sutrisno. Selanjutnya acara diisi dengan doa Koronka, Misa Syukur dan ramah tamah.
Dalam sambutannya Stephanie Mamiek Harsono selaku koordinator Jaringan Kerasulan Kerahiman Ilahi DIY menjelaskan tujuan dari kunjungan ini. Ini merupakan program kerja tahunan (program Sosial , Peduli Kasih) yang semula diagendakan di Domus Pacis St.Petrus, karena Imam yang tinggal di DP St Petrus dipindahkan ke DP.Pringwulung. Kunjungan ini sekaligus mendoakan para Imam, terutama para Imam yang tinggal di Wisma Domus Pacis. Romo Bambang dalam sambutannya menyampaikan bahwa sebenarnya ada dua Romo lagi yang tinggal di komunitas Domus Pacis, yaitu Romo Mikael Soegito dan Romo Joko Soegiyanto. Namun kedua Romo itu bertempat tinggal di pastoran.
Usai memperkenalkan anggota dari Domus Pacis, acara selanjutnya diisi dengan doa Koronka.
Misa Syukur kali ini dibagi menjadi dua bagian yaitu ibadat sabda yang dipimpin Romo Bambang dan liturgi ekaristi dipimpin Romo Yadi.
Dalam homilinya, Romo Bambang menyampaikan bahwa menjadi pengikut Yesus harus siap menjadi utusan yang misioner ; seperti Yesus ketika akan naik ke surga mengutus para rasul, “Pergilah dan wartakanlah Injil sampai ke ujung bumi.”
Lebih lanjut Romo Bambang mengatakan, “Di dalam Tuhan semua sudah terencana, tapi kita tidak punya skenario. Kita ini yang penting jadi saksi atau utusan. Di mana kita berada, harus siap diutus. Untuk memiliki kasih dan kerahiman haruslah kita dekat dan akrab. Seperti halnya Santa Faustina yang mau melewati hal yang tidak mengenakkan, namun ia dikasihi Tuhan. Rumah tua tak hanya menjadi hunian orang lanjut usia, namun juga menjadi tempat pastoral dalam komunitas seperti Jaringan Kerasulan Kerahiman Ilahi saat ini, ” tegas Romo Bambang mengakhiri homilinya. Dilanjutnya kemudian perayaan ekaristi, serta diakhiri dengan acara ramah tamah.
Usai rangkaian acara Jaringan Kerasulan Kerahiman Ilahi, Yustina Winastuti, salah satu anggota Jaringan Kerasulan Kerahiman Ilahi simpul Kalasan menyampaikan kesannya kepada komsos, “Kesan saya acara ini bagus sekali. Saya senang mengikuti acara ini. Ini kali ketiga saya berkunjung ke Domus Pacis. Pertama berkunjung bersama pengurus lingkungan, kali kedua bersama pengurus wilayah, dan kali ini yang ketiga bersama Jaringan Kerasulan Kerahiman Ilahi. Menurut saya kegiatan ini sebagai wujud mendoakan untuk para Imam. Kita harus menghargai perjuangan dan sumbangsih mereka ketika masih muda kepada gereja, dengan cara mengunjungi, memberi perhatian dan memberi semangat kepada para Romo sepuh. Acara ini sangat baik diagendakan oleh lingkungan atau paguyuban maupun komunitas yang lain.”
Yulia Endang Hariyati sebagai Koordinator Jaringan Kerasulan Kerahiman Ilahi simpul Kalasan dan Veronika Murti, mewakili Jaringan Kerasulan Kerahiman Ilahi kevikepan DIY menyerahkan tali kasih melalui Romo Bambang untuk para Imam yang tinggal di Wisma Domus Pacis.
Liputan dan foto oleh Monica Aurelia (Komsos Gereja Marganingsih kalasan)