Kalasan, 6 Maret 2024 – Meskipun dihantam hujan deras, semangat dan kebersamaan umat Santo Paulus Temanggal 2 bersama keluarga besar tetap menyala. Pukul 18.00, dalam sebuah misa suci yang diadakan di rumah Ibu Anastasiya Sumiyati, mereka memperingati 1000 hari berpulangnya Ibu Melania Suharyati Tohar. Acara yang dipimpin oleh Romo Yohanes Ngatmo, Pr. ini menjadi momen penghormatan bagi sosok yang meninggalkan jejak kebaikan dan inspirasi rohani.
Ibu Melania Suharyati Tohar, yang meninggal pada 10 Juni 2021 karena terpapar virus Covid, dikenal sebagai sosok yang sederhana, sabar, dan penuh perhatian. Sebagai anak pertama dari tujuh bersaudara, ia tidak hanya menjadi teladan bagi keluarganya, tetapi juga bagi banyak orang di sekitarnya. Kehadirannya selalu menyinari dengan kehangatan dan keramahan yang luar biasa.
Dalam perjalanan rohaninya, Ibu Melania telah mengalami banyak pengalaman yang menguatkan imannya. Awalnya sebagai istri seorang pendeta Kristen, ia kemudian memutuskan untuk menjadi Katolik untuk mendukung cucunya yang lahir dalam keyakinan Katolik. Meskipun usianya telah lanjut dan kemampuan menghapalnya menurun, semangat dan antusiasmenya sebagai Katekis tetap membara.
Pada akhir hidupnya, Ibu Melania berhasil menyelesaikan tiga Sakramen Inisiasi: Baptis, Ekaristi, dan Krisma. Wafatnya yang damai datang hanya beberapa hari setelah menerima Sakramen Krisma, menandai kekuatan dan keteguhan iman yang dimilikinya.
Peringatan 1000 hari wafatnya Ibu Melania Suharyati Tohar tidak hanya sekadar mengenang, tetapi juga menginspirasi untuk terus menghidupi nilai-nilai kebaikan, pengabdian, dan kekuatan iman dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Semangatnya yang abadi akan terus membimbing dan menginspirasi banyak orang untuk menjalani hidup dengan penuh kasih dan keberanian, sebagaimana yang telah ia contohkannya selama ini.