KOMSOS-GMMK. Perayaan ekaristi pada hari Minggu, 5 Februari 2023 di Gereja Maria Marganingsih, Kalasan terasa berbeda. Ini karena perayaan ekaristi dilaksanakan bersamaan dengan pembaptisan bayi. Perayaan ekaristi hari ini dipimpin oleh Romo Antonius Dadang Hermawan sebagai selebran utama dan Diakon Agustinus Kartono sebagai konselebran.
Pada saat homili, Diakon Kartono mengajak umat untuk merenungkan perintah atau ketetapan yang disampaikan oleh Tuhan, seperti yang ada dalam bacaan hari ini, yaitu pada bagian “kamu adalah garam dunia, kamu adalah terang dunia”. Sering kali kita tidak menyadari bahwa kita ditetapkan sebagai garam dan terang dunia oleh Yesus. Hal ini terjadi karena kita terlalu terfokus pada kelemahan dan permasalahan dalam diri kita. Contohnya saja saat bersedih dan tidak bersemangat karena tidak diberi kabar oleh pacar atau anak-anak yang sedih karena dimarahin orang tuanya. Permasalahan atau kelemahan tersebut membuat kita tidak menyadari bahwa kita adalah garam dan terang dunia.
Oleh karenanya sebagai garam dan terang dunia, kita diajak untuk bertindak baik, benar, dan berbelas kasihan secara cukup. Kalau bahasanya Romo Dadang saat memberikan homili di Manisrenggo kemarin, “Kalau kita sebagai orang kristiani kebanyakan garamnya, pastinya membuat pusing dan bila terangnya kebanyakan, membuat orang orang kesakitan. Karena kepanasan, kita harus menjadi garam dan terang secara cukup. Namun, jangan terlalu sedikit juga. Bila sedikit, itu namanya pelit.”
Selain itu, beliau juga berpesan Kepada Para Wali Baptis untuk membantu orang tua mengupayakan anak – anak ini dapat berkembang menjadi seorang Kristiani sejati.
Wajah-wajah suka cita tampak pada tiap insan yang hadir dalam baptis bayi siang ini. Telah diterimakan Sakramen Baptis kepada 4 bayi dan 1 anak oleh Pastor Kepala Paroki Romo Antonius Dadang Hermawan, Pr antara lain :
- Ignatius Arya Swastika Yesafat Adagiya Loka Gaza
- Ignasisus Borasudi
- Nicholas Ryota Abimayu
- Chara Grachella
- Nicodemus Elvano Doniarta
Penyiraman air suci ke kepala anak yang dibaptis merupakan simbol kelahiran baru. Saat itulah, anak-anak yang dibaptis sungguh-sungguh menjadi anak-anak Allah.
Menerima diri untuk dibaptis, berarti kita semua diangkat menjadi anak-anak Allah. Apabila menjadi anak Allah, kita mempunyai privilege – sebuah kedekatan atau keintiman yang begitu dekat dengan Bapa di surga. Maka dari itu, sudah sepantasnya kita bergembira dan bersyukur sebagai orang kristiani karena hari ini kita diingatkan sebagai garam dan terang dunia.
Proficiat untuk segenap keluarga baptisan bayi.
Berkah Dalem