Lingkungan St. Bartolomeus Brintikan dengan penuh semangat mendukung Gerakan Kolekte Sampah yang diinisiasi oleh Tim Pelayanan Keutuhan Ciptaan dan Lingkungan Hidup (KCLH) Paroki Kalasan. Gerakan ini bertujuan untuk menanggulangi masalah sampah yang semakin genting di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kondisi ini semakin mendesak setelah Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan ditutup karena lahan yang tersedia tidak lagi mencukupi untuk menampung tumpukan sampah. Berdasarkan data dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bantul, TPST Piyungan sebelumnya menerima hingga 300 ton sampah setiap harinya dari Kabupaten Bantul, Sleman, dan Kota Yogyakarta. Meski pemerintah telah membangun TPST baru, luas lahan yang disediakan tidak akan pernah cukup jika masyarakat tidak mau mengurangi produksi sampah mereka.
Gerakan pilih – pilah – pulih sampah ini diawali dari kesadaran setiap keluarga. Keluarga-keluarga di Lingkungan St. Bartolomeus dihimbau untuk memilih barang-barang konsumsi yang seminimal mungkin menghasilkan sampah serta memilih produk-produk yang ramah lingkungan. Langkah ini tidak berhenti pada pemilihan barang konsumsi saja. Sebelum sampah dibuang, umat diharapkan untuk memilah sampah berdasarkan jenisnya, seperti plastik, kertas, kaca, dan lain-lain. Dengan cara ini, diharapkan dampak negatif sampah terhadap lingkungan bisa diminimalisir, dan proses pemulihan lingkungan bisa berlangsung lebih efektif.
Daur ulang sampah di Lingkungan St. Bartolomeus dilakukan secara teratur, dengan putaran ke-17 yang berlangsung dari bulan Juli hingga September 2024. Untuk wilayah St. Petrus Damianus Kalasan Timur, pengumpulan sampah daur ulang dilaksanakan pada hari Minggu, 1 September 2024, dengan bantuan petugas dari Korwil St. Petrus Damianus Kalasan Timur, OMK Wilayah St. Petrus Damianus Kalasan Timur, dan perwakilan Tim Pelayanan KCLH Paroki Kalasan. Umat Lingkungan St. Bartolomeus sendiri mengumpulkan sampah daur ulang di halaman rumah Yohanes Pembaptis Sumaryadi, dengan tenggat waktu hingga Sabtu, 31 Agustus 2024, dan dikoordinir oleh Ketua Lingkungan, FX. Kristyanto Nugroho.
Melalui program daur ulang sampah ini, umat Lingkungan St. Bartolomeus turut berpartisipasi dalam upaya global untuk merawat bumi sebagai rumah kita bersama. Dengan mendaur ulang sampah, kita tidak hanya mengurangi jumlah sampah yang harus dibuang ke TPST, tetapi juga membantu menghemat sumber daya alam yang terbatas. Partisipasi aktif dari umat, meskipun hanya dihadiri oleh 10 orang pada pertemuan tersebut, menunjukkan komitmen untuk menjaga keutuhan ciptaan dan mengajak semua pihak untuk berperan serta dalam menjaga lingkungan hidup.