Pada hari Kamis, malam Jumat Pertama, waktu itu, seorang peziarah menyapa sepasang suami istri di halaman depan gereja Hati Kudus Tuhan Yesus di Ganjuran, “Bapak ibu dari mana ini?” “Kami dari Surabaya, Bu. Kami datang sejak kemarin, menginap di sini,” sahut suami istri itu dengan gembira. “Sepertinya Bapak Ibu selalu datang ya setiap Misa Malam Jumat Pertama di Ganjuran ini?” lanjut Ibu penanya tadi. “Iya memang, kami berdua berdevosi kepada Hati Kudus Tuhan Yesus, dan kami senang datang ke Ganjuran ini,” kata Bapak Ibu yang tampak sudah tua tetapi masih segar danpenuh semangat itu.
Devosi kepada Hati Kudus Tuhan Yesus Kristus adalah salah satu bentuk devosi kepada Tuhan Yesus. Gereja Katolik memiliki banyak ragam devosi dan ulah kesalehan yang berpusat pada Tuhan Yesus Kristus dan peristiwa-peristiwa tertentu dalam kehidupan-Nya. Selain devosi kepada Hati Kudus Tuhan Yesus, devosi kepada Tuhan Yesus juga meliputi: Doa Litani Hati Kudus Yesus, Novena Hati Kudus Yesus, Jalan Salib, Doa Yesus, Doa Kerahiman dan koronka, Jam Suci, Litani Nama Yesus, dsb. Devosi dan ulah kesalehan ini sudah populer di tengah umat dan sudah biasa didoakan. Kristus menjadi model sempurna dari kesalehan anak-anak Allah dan dari dialog lestari dengan Bapa. Dia adalah model usaha tanpa henti untuk menjalin kontak yang hidup, mesra, dan penuhRenungan Bulan Maria & Bulan Katekese Liturgi 53 kepasrahan dengan Allah, yang menerangi, membimbing, dan mengarahkan seluruh hidup manusia (Direktorium77).
Dengan demikian, kebaktian kepada Tuhan Yesus menjadi kegairahan hidup rohani. Kita mengalami kasih Yesus yang bekerja di dalam kita, atau pun kita dibawa masuk ke dalam kasih-Nya. Seperti halnya kasih memimpin kita untuk menaati dan memenuhi semua perintah Tuhan, maka devosi tidak hanya membuat kita aktif, bersedia, dan rajin/tekun dalam melaksanakan perintah Tuhan, tetapi terlebih lagi mendorong kita untuk melakukan semua perbuatan baik dengan penuh semangat dan kasih.

#Sekolah Liturgi