[dropcap]K[/dropcap]omsos-GMK. Pada hari Minggu, 30 September 2018, Tim Kesehatan di bawah naungan bidang kemasyarakatan GMK kembali mengadakan kegiatan donor darah bertempat di ruang SMP Kanisius Panca Pana. Menurut penuturan, Siwi Walyani, ketua tim kerja bidang kesehatan, kegiatan donor darah ini merupakan kegiatan lanjutan dari kegiatan serupa yang sudah dilaksanakan 4 bulan yang lalu yakni pada tanggal 27 Mei 2018.
Panitia hanya memberikan pengumuman lewat pengumuman di gereja untuk mengajak umat untuk terlibat dalam kegiatan donor darah ini dan umat menyambut baik ajakan untuk berbagi kepada sesama.
“Antusiasme umat untuk mengikuti kegiatan donor darah ini sungguh luar biasa,” jelas Siwi Walyani sambil tersenyum bangga.
Kegiatan kali ini menargetkan peserta sejumlah 50 peserta. Siwi Walyani juga menjelaskan bahwa kali ini banyak sekali peserta pemula. Dia berharap kegiatan seperti ini bisa terus dilanjukan dan dilaksanakan secara rutin. Harapannya, GMK akan mempunyai pendonor tetap sehingga panitia tidak harus mencari pendonor baru tentu saja sambil terus mengajak umat untuk menjadi peserta baru. Semua kegiatan ini tentu saja dimaksudkan untuk membantu sesama yang membutuhkan.
Panitia yang terlibat sebanyak 6 orang dan tim kesehatan langsung bekerja sama dengan PMI pusat. Kegiatan donor darah kali ini berhasil mengumpulkan 27 kantong darah.
Salah satu pendonor darah bernama Yohanes Dwi Margo Utama asal Lingkungan St Petrus Wilayah Kalasan Tengah menjelaskan bahwa dia mendapatkan banyak manfaat dengan mendonorkan darahnya. Sebelumnya dia selalu merasakan badan-badannya sering “pegel-pegel” dan semenjak aktif menjadi pendonor, dia merasa lebih sehat dan badanya menjadi terasa nyaman.
“Dulu badan saya sering merasa pegel-pegel. Semenjak aktif donor darah, badan saya enak dan berat badan saya tambah 4 kilo. Artinya saya tambah sehat. Donor darah itu manfaatnya banyak. Selain bisa berbagi kepada sesama, donor darah juga baik untuk kesehatan. Pertama, badan saya enak. Saya tidurnya bisa nyenyak, makannya banyak dan badan saya terasa “enteng”. Dalam bahasa Jawanya, badan saya tidak “nggedibel” lagi,” ujar Yohanes Dwi Margo penuh semangat.
Begitulah kegiatan donor darah ini menjadi kegiatan yang sangat positif. Bagi pendonor, tentu akan berdampak positif bagi kesehatan. Bagi orang lain, setetes darah yang kita sumbangkan tentu saja akan bermanfaat bagi mereka yang sangat membutuhkan. Benar sekali ungkapan yang menyatakan bahwa setetes darah kita akan membawa sejuta harapan bagi sesama.