Novena berasal dari bahasa Latin “novem” yang berarti Sembilan. Umat Katolik mengadakan Novena Roh Kudus selama sembilan hari yang dilakukan setelah Hari Raya Kenaikan Tuhan sampai dengan Sabtu menjelang Hari Raya Pentakosta. Novena Roh Kudus ini merupakan suatu bentuk persiapan batin yang diwujudkan dalam sebuah doa untuk mendapat karunia Roh Kudus yang dijanjikan Tuhan pada hari Pentakosta.
Doa Novena Roh Kudus merupakan induk dari doa Novena yang lain, karena Novena Roh Kudus ini merupakan doa Novena yang pertama kali dilakukan oleh para murid Yesus dan Bunda Maria ketika menantikan datangnya Roh Kudus yang dijanjikan oleh Tuhan Yesus saat Ia naik ke surga.
Tujuan Novena Roh Kudus adalah untuk memohon rahmat kekudusan sehingga membuat Roh Kudus yang telah diterima dalam Sakramen Baptis dapat dihidupkan kembali di Hari Pentakosta sehingga kita sebagai umat-Nya mampu untuk menjadi saksi cinta Allah. Di hari Pentakosta, kita memohon agar diberikan semangat dan kekuatan baru untuk menjadi saksi Kristus dalam segala tindakan dan perkataan.
Pandemi covid-19 yang masih melanda, berdampak pada kegiatan ibadah di lingkungan, sehingga dilakukan pembatasan kapasitas umat yang hadir dalam ibadat. Umat yang hadir dibatasi hingga 20 orang saja dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Ibadah Novena Roh Kudus di Lingkungan Aloysius dimulai dengan doa pembukaan yang dipimpin oleh Bapak Suryadi. Kemudian acara dilanjut dengan pembacaan renungan bulan katekese liturgi yang dilanjutkan dengan refleksi singkat. Acara dilanjutkan dengan Novena Roh Kudus yang dibacakan oleh tiap petugas, dan ditutup dengan Doa Rosario. Adanya pembatasan jarak serta jumlah umat yang hadir tidak lantas membuat suasana ibadah menjadi kurang nyaman. Justru dengan situasi seperti ini, umat dapat semakin menghayati peran umat sebagai saksi Kristus dengan terus memberikan semangat dan kekuatan baru bagi orang-orang di sekitar mereka, terutama umat di Lingkungan Aloysius.
Liputan dan foto oleh Christina Vieny, lingkungan St.Aloysius, wilayah St. Yusuf Kalasan Barat.