KOMSOS-GMMK Perayaan Ekaristi Kamis Putih pada tanggal 14 April 2022 dipimpin oleh Romo Antonius Dadang Hermawan, Pr bertepatan dengan hari ulang tahun Romo Dadang yang ke-47. Misa dimulai tepat pada pukul 17.00 WIB yang dibuka dengan nyanyian pembuka dari petugas kor dari Wilayah St. Johanes Paulus II yang menyanyikan lagu dengan indah dan penuh semangat. Umat yang dijadwalkan misa di Gereja Marganingsih Kalasan kali ini adalah wilayah St. Johanes Paulus II, wilayah St. Yusuf, dan Linkungan Theresia Kalasan Tengah. Selain Misa yang diadakan secara offline, Perayaan Ekaristi Kamis Putih ini juga disiarkan secara live streaming melalui channel youtube Paroki Kalasan.
Misa Kamis Putih kali ini berjalan lancar dan tentunya dengan tetap mematuhi berbagai protokol kesehatan. Meskipun banyak dari umat yang telah melakukan vaksinasi booster, tidak membuat Paroki Gereja Kalasan melonggarkan protokol kesehatan di dalam gereja. Selain dengan pengecekan suhu, pengambilan nomor tempat duduk, dan scanning QR, ditiadakannya prosesi pembasuhan kaki yang biasa dilakukan saat merayakan Kamis Putih pun turut dilakukan untuk mematuhi protokol kesehatan. Meskipun begitu, hal tersebut tidak menyurutkan semangat umat gereja Paroki Marganisngsih Kalasan untuk merayakan dan memaknai perayaan ekaristi Kamis Putih.
Dalam homilinya Romo Dadang menjelaskan bahwa Perayaan Kamis Putih dimaksudkan untuk mengenang perjamuan Tuhan. Perjamuan yang dimaksud bukan hanya sekedar perjamuan “makan-makan” pada umumnya. Namun, Yesus memberi teladan kepada murid-Nya dengan cara membasuh kaki para rasul. Hal tersebut dilakukan Yesus sebagai tanda bahwa Ia sungguh mengasihi murid-Nya sehabis-habisNya bahkan sampai saat terakhirNya. Romo projo KAS kelahiran 14 April 1975 ini juga menjelaskan bahwa kita seringkali mengasihi sesama secara setengah-setengah dan tidak sepenuh hati. Maka dari itu, kita diajak untuk mengingat kembali peristiwa pembasuhan kaki Yesus kepada murid-Nya sampai pada saat terakhir Yesus bersama-sama dengan para murid-Nya di dalam perjamuan malam kudus.
“Peristiwa pembasuhan kaki mengajarkan kita untuk bisa saling melayani, rela berkorban dan juga mengasihi sesama. Melalui peristiwa itu, kini kita maknai di setiap perayaan ekaristi dalam wujud roti dan anggur,” ungkap Romo Dadang.
Selain itu, kita juga diajak untuk bergerak meneladani tindakan Yesus untuk saling membasuh kaki. Meskipun dalam misa kali ini tidak ada prosesi pembasuhan kaki, namun seperti ajaran Yesus bagi kita untuk wajib saling membasuh kaki, maka hal tersebut dapat dilakukan di rumah kepada masing-masing anggota keluarga.
Sementara itu dalam pantauan KOMSOS-GMMK, arus kendaraan sebelum dan sesudah perayaan Misa Kamis putih juga berjalan dengan lancar. Hal ini tidak terlepas dari kesiapsiaagaan petugas kemananan internal yang cekatan mengatur arus kendaraan umat. Berdasarkan informasi yang diberikan Bernadinus Realino Yuliantoro (ketua tim pelayanan keamanan internal, Babinsa Koramil kalasan beserta Kapolsek Kalasan turut memantau jalannya Perayaan Misa Kamis putih di Gereja Maria Marganingsih Kalasan.
Catatan: Foto oleh Dio