Pada hari Minggu yang cerah , 28 April 2024, jam 10.00-12.30 bertepatan dengan bacaan injil hari itu tentang Yesus pokok anggur, Gereja Maria Marganingsih Kalasan menggelar mistagogi baptis dewasa yang penuh makna dengan mengambil tema doa dan devosi Katolik. Acara ini dipenuhi dengan ucapan syukur, serius kadang canda dan tawa memenuhi ruangan tak luput juga tetesan air mata karena haru dan bahagia yang memancarkan kehangatan persaudaraan antar katekumen dan pendampingnya saat menyampaikan refleksi dan penjelajahan lebih dalam iman Kristiani dalam berproses selama satu tahun.
Dalam acara mistagogi ini, berbagai penceritaan dan pengalaman berharga dari para peserta juga turut memperkaya momen kebersamaan. Sejumlah individu seperti Emilius Dicky, Yakobus Deska, Vani, Marni, Nina, Mikael, dan Ratna, berbagi perjalanan spiritual mereka sebelum dan setelah mengikuti sakramen baptis.
Emilius Dicky dari link Bramin stasi Maguwo menceritakan pengalamannya sebelum pandemi, di mana ia telah terlibat dalam streaming misa dan bahkan telah ikut dalam katekumen. Perjalanan panjangnya dari keraguan hingga ke dekatannya dengan iman Katolik menjadi saksi akan kuasa transformasi yang dihadirkan oleh kehadiran Tuhan dalam hidupnya.
Sementara itu, Yakobus Deska dari link Martinus, merasakan perubahan yang signifikan setelah menerima sakramen baptis. Meskipun sebelumnya ia telah nikah secara Katolik, namun komuni yang ia terima memberikan pengalaman yang mendalam, membuatnya merasakan kehadiran Tuhan dengan lebih nyata.
Berbagai kisah lainnya, seperti Vani yang telah berpindah-pindah gereja sebelum menemukan rumah imannya di Gereja Katolik, dan Nina yang memutuskan untuk memeluk agama Katolik meskipun mendapat penolakan dari keluarganya, memberikan inspirasi bagi semua yang hadir.
Mistagogi ini tidak hanya menjadi momen refleksi, tetapi juga ajang untuk berbagi kebahagiaan dan keajaiban iman. Melalui proses mistagogi ini, para peserta mengalami pertumbuhan spiritual yang mendalam, serta merasakan kedekatan yang lebih intim dengan Tuhan dan Gereja.
Semoga pengalaman dan kesaksian yang dibagikan oleh para peserta mistagogi ini dapat menjadi sumber inspirasi dan kekuatan bagi semua umat Katolik dalam perjalanan iman mereka.