KOMSOS-GMMK. Perayaan Hari Penampakan Tuhan (Epifani) di minggu pertama bulan Januari bertepatan dengan Hari Anak Misioner Sedunia. Anak adalah misionaris-misionaris cilik Tuhan Yesus dengan semangat Doa, Derma, Kurban, Kesaksian (2D2K). Nilai-nilai universal seperti cinta, kesetiakawanan, doa dan kurban selayaknya ditanamkan dalam diri anak-anak sejak usia dini. Anak belajar menjadi sahabat Yesus dan bersahabat dengan anak lain di lingkungan dimana anak berada. Anak misioner harus memberikan kesaksian bahwa mereka ini adalah bintang-bintang misioner yang akan menghantar banyak orang datang kepada Yesus dengan cara anak-anak.
Paus Fransiskus berpesan bahwa perjumpaan dengan Yesus senantiasa melahirkan transformasi hidup dari yang lama ke yang baru. Bapa Suci mengajak kita untuk memiliki keberanian untuk membuka diri terhadap cahaya Yesus yang datang dari Betlehem. Paus Fransiskus juga mengundang anak misioner untuk menjadi laskar Yesus dan menjadi saksi Injil di keluarga, sekolah, dan di tempat-tempat dimana pun mereka berada. Sebagai bintang misioner, anak-anak menghadirkan Yesus Kristus. Bagaimana menghadirkannya? Anak-anak misioner terus- menerus menyampaikan pesan dan memberikan tanda kerahiman Allah dengan berani mengampuni sesama, juga berani meminta maaf jika salah. Anak-anak misioner siap membantu teman yang berada dalam kesulitan, siap mendoakan mereka yang menderita akibat pandemi Covid-19, siap untuk bersahabat membangun persaudaraan dan perdamaian serta tidak menabur benih berpecahan
Maka kata Yesus sekali lagi: ”Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.” (Yoh 20:21). Seperti yang di katakana Yesus dalam Injil Yohanes, seluruh anak gereja Maria Marganingsih Kalasan siap diutus menabur benih perdamaian dan cintakasih.
Acara Perayaan Hari Perayaan Hari Anak Misioner ke-180 berlangsung sangat meriah dengan dihadiri 500 orang, ditambah kehadiran Frater Edgar, Frater Bambang dan Frater Okta. Acara ini diketuai oleh Agustina Ganik Nurmawati yang biasa disapa Ganik. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar anak cinta dan senang datang ke gereja untuk mengikuti misa, menumbuhkan cinta dan semangat bermisi dalam keanekaragaman masyarakat. Dengan terang kasih Kristus anak peka dan peduli dengan lingkungan dan sesame. Anak dan remaja siap menjadi laskar Kristus untuk mewartakan Injil di keluarga, sekolah dan lingkungan dimana mereka tinggal.
Elisabet Mariani (Ketua Bidang Perwataan Paroki) yang biasa disapa dengan Bu Anik mengatakan bahwa acara ini sangat dirindukan, karena anak-anak dari masing-masing wilayah bisa bertegur sapa dan mengenal satu sama lain. Romo Antonius Dadang Hermawan, Pr. dalam kata sambutannya mengucapkan terima kasih kepada para orang tua yang dengan sabar serta setia mengantar bahkan mendampingi anak-anak ini untuk bisa saling berjumpa dan bisa berkenalan dengan teman-temannya. Semoga anak-anak bisa senang dan bahagia serta di tahun mendatang bisa diadakan kembali dengan cuaca yang cerah, tidak hujan dan tidak terlalu panas. Romo Dadang pun mengajak Elisabet Mariani (Ketua Bidang Perwataan Paroki) untuk menemani Romo serta para Frater bergoyang bersama anak-anak dengan lagu “Aku Bangga Jadi Anak Katolik”. Tak hanya anak-anak saja yang ikut bergoyang bersama, orangtua pun turut ikut bergoyang bersama. Segala rangkaian acara berlangsung dengan lancar dan meriah dan para orang tua pun masih setia mendampingin putra-putrinya sampai acara selesai.