Membangun Semangat Melayani Tuhan
KOMSOS-GMK. Sabtu dan Minggu, 6-7 Juli 2019, Komunitas Putra Altar (Misdinar) Paroki Gereja Marganingsih Kalasan mengadakan malam keakraban (Makrab) yang diadakan di Graha Kinasih, Kaliurang. Peserta Makrab ini terdiri dari para pengurus misdinar lama, calon pengurus dan semua misdinar yang masih aktif, termasuk anggota yang baru masuk PA usai penerimaan komuni pertama. Jumlah peserta Makrab ini mencapai sekitar 40 orang.
Sesuai rencana, kira-kira pkl. 14.00 para peserta dan panitia berkumpul di Gereja Marganingsih Kalasan dan segera menuju Graha Kinasih Kaliurang. Setelah registrasi dan pembagian kamar, serta menikmati snack, semua peserta mengumpulkan hp ke panitia, lalu segera menuju aula. Panitia segera mengadakan kegiatan ice breaking untuk menghangatkan badan karena udara di Kaliurang cukup dingin.
Pada hari Sabtu 6 Juli 2019, ada 3 sesi yang harus dijalani. Di sesi pertama yang diadakan sebelum makan malam, fokus kegiatannya adalah perkenalan pengurus dan calon pengurus misdinar, dan semua anggota misdinar yang ada. Dalam sesi ini semua peserta menonton film pendek karya pengurus misdinar berjudul “Bangku Kosong”. Isi film berbicara tentang permasalahan yang sering terjadi pada para misdinar di Paroki Kalasan. Sesuai tema yang ada, film ini dikemas dengan membawa pesan agar para misdinar punya kesadaran dan semangat untuk tertib dalam tugasnya sebagai PA dan tidak hanya malas-malasan.
Usai makan malam, peserta memasuki esi kedua yang dipandu oleh Rama Yoseph Didik Mardiyanto, Pr. Dalam sesi ini peserta dibagi menjadi beberapa kelompok. Kepada setiap kelompok itu, Rm. Didik memberikan beberapa soal untuk dijawab dan didiskusikan. Soal dan pembahasan malam itu berisikan tentang tanggung jawab dalam pelayanan menjadi misdinar, inisiatif dan niat melayani saat bertugas, serta semangat pelayanan misdinar yang dibangun bukan hanya di gereja, namun di lingkungan maupun wilayah masing-masing.
Sesudah diskusi bersama, Rm Didik memulai sesi ketiga dengan pembacaan hasil diskusi masing-masing kelompok kemudian membahasnya secara bersama. Setelah tuntas membahas materi yang menjadi tema makrab, peserta diminta merenungkan dan membuat komitmen pribadi. Masing-masing diberi selembar kertas untuk menuliskan komitmen yang intinya adalah kesediaan untuk menjadi misdinar yang siap membangun semangat melayani Tuhan.
Semua sesi pada hari Sabtu malam itu ditutup dengan misa yang dipimpin oleh Rm Didik. Dalam kotbahnya, Rm. Didik mengulas semua yang dilakukan dalam Makrab secara singkat, kemudian merangkumnya dan memberikan peneguhan kepada semua peserta.
Seusai misa, semua peserta diminta menyiapkan kertas komitmen yang telah dibuat dan mereka diajak menuju halaman wisma, tempat api unggun akan dinyalakan. Panitia kemudian menyalakan api unggun, dan bersama-sama para peserta membakar komitmen yang telah mereka buat sebagai simbol agar api yang membara bisa membakar semangat mereka untuk melaksanakan komitmen tersebut.
Untuk lebih memeriahkan acara api unggun, panitia menyiapkan acara fashion show. Dari masing-masing grup diskusi (ada 8) diminta menunjuk satu orang untuk menjadi wakil (maskot) grup. Maskot inilah yang diminta untuk mengenakan kostum yang telah disediakan panitia, lalu memperagakannya. Peserta makrab sangat terhibur melihat temannya yang diberi kostum yang unik dan lucu. Malam itu, Graha Kinasih Kaliurang sangat ramai karena meriahnya acara fashion show. Setelah semua maskot memperagakan kostum yang telah disediakan, semua beristirahat agar kuat dan siap melakukan aktivitas esok hari.
Keesokan harinya, pkl 05.00, semua peserta dan panitia sudah bangun untuk mengawali kegiatan dengan senam pagi, dinginnya Kaliurang tidak menyurutkan semangat misdinar. Selesai senam, semua sarapan agar bertenaga saat outbond. Permainan-permainan pada saat outbond tak kalah menariknya. Panitia telah mengemasnya sedemikian rupa agar terjadi keakraban antar anggota misdinar dan pengurus misdinar.
Pada akhir acara ada pemberian award bagi misdinar yang rajin bertugas, diantaranya best new comers yang diraih oleh Rafaella Ananda Krisya Septyatama (Rafa) dari Lingkungan Santo Yusup Krajan dan Arsenius Saka Dewaruci (Saka) dari Lingkungan Santo Thomas Juwangen. Juga terdapat “King and Queen” yang diraih oleh Alessandro Julian Pradipto (Ales) dari Lingkungan Andreas Bendungan dan Vania Ayu Utari (Vani) dari Lingkungan Maria Ratu Rosario Dogongan. Pemberian award ini bertujuan untuk membangun semangat bertugas dan melayani baik di gereja maupun di lingkungan sekitar.
Fransiska Fioreti atau lebih akrab dipanggil Pipit selaku ketua panitia makrab dan pengurus misdinar mengungkapkan demikian.
“Panitia telah berusaha mengemas acara makrab tahun ini dengan kemasan acara yang berbeda agar menarik bagi semua peserta. Adik-adik misdinar telihat antusias mengikuti makrab, cepat akrab dan mau menjalin kerjasama dalam menyelesaikan masalah. Semoga makrab ini berkesan bagi adik-adik misdinar sehingga mereka terpacu untuk lebih rajin dalam bertugas,” jelas Pipit sambil tersenyum.
Kegiatan ditutup dengan doa dan foto bersama. Setelah itu semua peserta kembali pulang ke gereja Marganingsih Kalasan tercinta.
Catatan: Liputan oleh Vina dan foto oleh Pipit