Pada tahapan yang lebih tinggi, berbagi adalah kegembiraan. Juga menjadi semacam kebutuhan: ada yang kurang kalau belum berbagi. Pada tahapan sebelumnya, berbagi banyak didorong oleh kewajiban. Maria Sri Sumaryati Mulyono mencerap penuh kegembiraan berbagi itu dari ibunya yang berprofesi sebagai Dukun Bayi.
Adalah Ibu Yososuwarno yang merasa dianugerahi kemampuan istimewa untuk membantu melahirkan dari Tuhan. Tanpa melalui pelatihan. Maria Sri Sumaryati Mulyono, yang akrab disapa Bu Mul, mencatat berkat istimewa ibundanya itu.
“Kalau ada yang dibantu melahirkan, ibu juga menyiapkan pakaian untuk bayi-bayi yang dilahirkan. Karena pada waktu itu hampir tidak ada ibu yang menyiapkan perlengkapan bayi seperti sekarang ini,” kenang Bu Mul.
Ibunya almarhum juga tidak lantas menyimpan berkat istimewa itu. Lebih jauh, ibunya malah membagikan berkat itu secara cuma-cuma. Ia tidak meminta imbalan jasa atas bantuan yang diberikan. Meski harus membantu melahirkan dalam waktu yang tidak tentu. Bisa siang, bisa malam. Bisa juga dini hari atau tengah malam. Ketika Rumah Sakit Panti Rini pada tahap awal dibuka, Ibu Yoso banyak merekomendasikan pasien untuk mendapat perawatan masa kehamilan yang lebih baik. Ibu Yoso meninggal pada usia 73 pada tahun 2000.
Bu Mul menangkap kegembiraan ibunya berbagi. Segembira mereka berjalan kaki ke Gereja Kalasan dari Cupuwatu untuk mengikuti misa. Kelak, kegembiraan berbagi itu yang terus terbawa dalam banyak kesempatan.
“Saya menjadi senang berbagi. Mengikuti banyak perkumpulan kegiatan dan membagikan apa saja yang dapat dibagikan. Kebetulan suami sangat mendukung kegiatan ini,” imbuh Bu Mul.
Untuk memperingati ulang tahunnya tanggal 12 Mei 2020, Bu Mul membagikan bingkisan dalam kegembiraan berbagi. Sambil mensyukuri rahmat dan berkat yang boleh diterimanya. Bu Mul memutuskan berbagi kasih kepada 200 KK terutama di RT tempat tinggalnya. Tercatat sebanyak 110 KK yang berada di satu RT dengan Bu Mul dan lainnya beberapa KK di Wilayah St. Yusup Kalasan Barat. Isi bingkisan tanda kasih terdiri dari beras 5 kg, 1 ekor ayam, gula pasir, minyak, cabai dan kacang panjang serta masker.
Menjadi terasa istimewa karena kebetulan saat itu bersamaan juga dengan kunjungan Ketua Penggerak PKK Kabupaten Sleman Ibu Dra. Hj. Kustini Sri Purnomo (isteri Bupati Sleman). Selain dari tim penggerak PKK Kabupaten Sleman acara tersebut juga dihadiri oleh anggota Babinmas Desa Purwomartani dan Pjs Kepala Desa Purwomartani, Kepala Dusun Juwangen, Purwomartani.
Selamat ulang tahun Bu Mul. Semoga selalu sehat, panjang usia, bahagia dan menjadi berkat bagi lebih banyak orang.*
Editor: Adrian Diarto