KOMSOS-GMMK (26 Des 2020). Perayaan Misa Natal di Gereja Maria Marganingsih Kalasan berlangsung dalam suasana sederhana, namun tetap khitmat dalam suasana yang diliputi keprihatinan akibat dampak pandemi. Perayaan Misa Natal di Gereja Kalasan dibagi menjadi 6 sesi dan diikuti umat per wilayah dengan harapan jumlah umat yang mengikuti misa bisa dibatasi. Kebijakan ini juga untuk menghindari kerumunan massa sebelum, selama dan sesudah misa. Protokol kesehatan juga dilaksanakan dengan sangat ketat untuk menjamin keselamatan umat.
Perayaan Misa Natal sudah dimulai pada hari Rabu, 23 Desember 2020 dengan 3 kali misa dilanjutkan pada hari Kamis, 24 Desember 2020 juga dengan 3 sesi misa. Misa pertama dimulai pada pukul 17:30 dan diperuntukkan bagi umat di wilayah Petrus Damianus Kalasan Timur. Misa dipimpin oleh Rm F.X. Murdi Susanto, Pr.
Tuhan ambil bagian dalam kerapuhan kita dengan menjadi bayi kecil tak berdaya. (Romo F.X. Murdi Susanto, Pr.)
Dalam khotbahnya, Romo Murdi yang dikenal lihai main piano ini mengajak umat untuk mengucapkan syukur dengan penuh suka cita meski dalam suasana keprihatinan akibat pandemi.
Romo yang sebelumnya bertugas di Paroki Santa Perawan Maria Regina Purbowardayan Solo ini menegaskan bahwa kelahiran Yesus di dunia merupakan wujud kasih Allah. Allah menyertai kehidupan kita. Kita mengetahui bahwa banyak yang sakit akibat pandemi, bahkan tidak sedikit yang meninggal.
Keadaan pandemi meruntuhkan sendi-sendi kehidupan manusia. Perayaan Natal pun begitu. Kita menjaga jarak, menggunakan masker dan mencuci tangan. Kita sungguh ingin dipulihkan dan merindukan keadaan yang normal. Anak-anak pun rindu pergi ke sekolah. Mereka rindu bertemu dengan teman-teman mereka. Banyak juga yang tidak bisa bekerja seperti dulu, bahkan tidak sedikit yang kehilangan pekerjaan. Keluarga banyak yang mengalami kesusahan. Terjadi banyak kekerasan di dalam rumah tangga (domestic violence). Itulah akibat dampak pandemi. Kita seperti tidak mempunyai kekuatan. Kita menjadi lumpuh tak berdaya, bahkan membuat kita putus asa.
Dalam kondisi seperti ini, natal sungguh memberikan kabar suka cita serta kegembiraan karena kita mempunyai pengharapan yakni Allah sendiri yang hadir untuk menyertai kehidupan kita.
Natal memberikan pengharapan, ketabahan dan suka cita dalam kehidupan kita dan kita percaya Allah menyertai kita.(Romo F.X. Murdi Susanto, Pr.)
Sebagaimana yang dikatakan malaikat kepada para gembala “Jangan takut”, hendaklah kita juga saling menguatkan dan meneguhkan untuk percaya atas penyertaan Tuhan dan kasihnya yang besar kepada kita. Harapannya, kita bisa meneruskan tugas perutusan kita untuk selalu membawa kasih kepada sesama.
Di tengah-tengah kerapuan kita, Tuhan ambil bagian dalam kerapuhan kita dengan menjadi bayi kecil tak berdaya. Semoga kita bisa meneruskan solidaritasNya, bela rasaNya kepada sesama kita yang sedang diliputi keprihatinan akibat covid -9.
Romo Yudho: Sungguhkah kita sudah mengenal Yesus yang sudah rela menjadi manusia?
Sementara Misa Natal kedua yang dipimpin oleh Romo Vincentius Yudho Widianto, Pr. dimulai pada pukul 19:00 dan diperuntukkan bagi umat di wilayah Johanes Paulus II.
Romo Yudho yang mulai bertugas di Paroki Maria Marganingsih Kalasan pada tanggal 1 Juli 2020 ini juga mengajak umat untuk bersyukur karena boleh merayakan Natal karena faktanya ada beberapa paroki lain yang tidak diperbolehkan mengadakan misa natal.
Sebagaimana tema natal tahun 2020, natal mestinya membuat kita semakin berani mengenal Yesus, mengenal sabdaNya dan mewartakan sabdaNya dan berbuah baik dalam kehidupan sehari-hari.
Yesus lahir di dunia sebagai manusia agar kita paham apa yang disabdakan dan apa yang dikehendaki Allah. (Rm Vincentius Yudho Widianto, Pr. )
Dengan nada kotbah yang penuh semangat, Romo Yudho menegaskan bahwa Yesus lahir di dunia sebagai manusia agar kita paham apa yang disabdakan dan apa yang dikehendaki Allah. Kita sebagai manusia diharapkan ikut mengikuti menanggapi kehadiran Yesus dengan cara sering ikut mewartakan warta keselamatan Allah. Caranya?
Tentu kita mesti lebih sering mendengarkan sabda Tuhan dan sering meluangkan waktu untuk Tuhan serta berbuah baik dalam kehidupan kita. Itulah dimaksudkan dengan tinggal di dalam Kristus agar kita semakin mengenalNya dan ketika mewartawakanNya kepada orang lain, orang lain pun ikut paham.
Di akhir kotbabnya, Romo yang lahir pada tanggal 8 Juli 1985 dan berasal dari Paroki Santo Yakobus Bantul ini mengajak umat untuk merenungkan pertanyaan ini; Sungguhkah kita sudah mengenal Yesus yang sudah rela menjadi manusia? Sungguhkah kita sudah meluangkan waktu untuk Tuhan?
Rm Maradiyo: Yesus turut menderita bersama kita.
Misa Natal ketiga pada hari yang sama dipimpin oleh Romo Adrianus Maradiyo, romo vikep kevikepan Yogyakarta Timur. Misa dimulai pada pukul 20:30 dan diperuntukkan bagi umat di Wilayah St. Yusuf. Sebagaimana Romo Murdi dan Rm Yudho, Romo Maradiyo juga mengajak umat untuk terus bersyukur karena pernyertaan Tuhan di tengah deraan pandemi yang tak kunjung usai.
Romo Maradiyo menjelaskan bahwa seandainya Covid-19 tidak berakhir, satu hal yang penting kita pahami adalah bahwa hidup kita tidak boleh berakhir. Iman keyakinan kita mesti mencatat bahwa karya keselamatan Allah kepada umat manusia juga tidak akan pernah berakhir. Pendeknya, karya keselamatan Allah dan hidup manusia tidak akan pernah berakhir.
Dalam perayaan Natal ini, kita semua diajak untuk terus bersyukur. Perayaan memang diadakan secara sederhana namun tidak mengurangi kekhidmatan kita untuk mengenang peristiwa inkarnasi yakni Allah putra menjelma menjadi manusia.
Dalam kondisi keprihatinan akibat pandemi ini, kita yakin Tuhan turut menderita bersama kita. Kita tidak sendirian. Kehadian Allah Putra ke dunia ini ikut mengalami derita. (Rm Adrianus Maradiyo, Pr.)
Hidupya menghadapi kesulitan dan tantangann. Dia tidak lari dari kesulitan dan tantangan itu namun Dia menghadapi tantangan itu sampai wafatNya.
Dalam vigili Natal ini kita diajak untuk bersyukur karena Allah putra yang menjelma menjadi manusia ikut merasakan penderitaan kita. Yesus ikut menderita bersama kita, seraya kita terus mohon agar Tuhan sungguh membantu kita menjadi orang-orang yang peduli dan rela berbagi kepada mereka yang terdampak Covid-19. Semoga solidaritas Allah Putra menjadi manusia juga mengembangkan solidaritas kita sebagai murid-murid Kristus.
Selamat Natal kepada seluruh Umat Paroki Marganingsih Kalasan. Damai dan suka cita Natal bersama kita semua.
Foto: Monica dan Yusup
[…] Misa Natal Berlangsung Khidmat dengan Protokol Kesehatan Ketat […]