Komsos Digoyang: Memotret Pekan Komsos 2018
Dalam rangka memperingati Hari Komunikasi Sosial Sedunia, Komsos Keuskupan Agung Semarang (KAS) mengadakan Temu Raya Pekan Komsos se-KAS, yang diadakan pada tanggal 10-13 Mei 2018 bertempat di Wisma Nazareth, Karangpanas, Semarang.
Sebagai acara puncak pekan Komsos, maka tanggal 12 Mei 2018 diadakan pagelaran seni yang berrtempat di halaman parkir Gereja St. Athanasius Agung, Karangpanas, Semarang. Acara tersebut berlangsung dari pukul 18.00 sampai 22.30 WIB serta dihadiri oleh peserta Temu Raya dan umat gereja St. Athanasius Agung, Karangpanas, Semarang.
Pagelaran seni dibuka oleh penampilan “drumblek” dari SMA Stella Matutina, Salatiga dan tari Saman dari Sanak Pasbolo, Bedono. Setelah itu dilanjutkan sambutan oleh Romo paroki St. Athanasius Agung yaitu Romo Emmanuel Graha Lisanta.
Dalam sambutannya, Romo Graha menyampaikan sedikit pengalamannya yang mengesankan, yakni ketika melihat para panitia Pekan Komsos bekerja keras dan bahkan sampai tidak tidur karena mempersiapkan acara yang sangat luar biasa. Tak lupa Romo mengucapkan proficiat atas kesuksesan terselenggaranya acara ini. Romo juga berpesan kepada seluruh umat yang hadir dalam acara tersebut agar selalu mewujudkan dan menjadi sumber kedamaian bagi kehidupan kita pribadi dan sesama.
Tak lupa sambutan dari Ketua Panitia Pekan Komsos 2018, Rosalia Rachma Rihadiani, yang juga menghaturkan banyak terimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam acara pekan komsos ini. Ia mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasama tim yang luar biasa.
Kemudian acara dilanjutkan dengan penampilan orkes musik “Anak Panjangan” yang bisa membuat semua hadirin bergoyang. Acara pagelaran seni ini dipandu dengan apik oleh Nono Gerard dan Cindi Debhora. Acara lebih meriah lagi karena perwakilan Komsos Keuskupan Agung Jakarta datang dan turut memeriahkan acara.
Tek ketinggalan, ada banyak penampilan lainnya yaitu Tari Egrang Bathok dari sanggar tari Sekar Jayashree (Jogja) serta Ndegustic dari Paroki Santa Maria Fatima Banyumanik.
Monica dari komsos Kalasan Menjadi Juara Harapan 2
Kemudian dibacakan pula para pemenang lomba dalam acara Pekan Komsos 2018, Paroki Marganingsih Kalasan juga mendapatkan juara Harapan 2 dalam lomba fotografi yang diwakili oleh Monica Aurelia dengan foto yang bertema “Komunikasi Antar Manusia.” Diminta kesan-kesannya sesudah menerima hadiah kejuaraan, Monica dengan tersenyum berujar, “Ini pengalaman pertama kali saya bisa mewakili Paroki Marganingsih Kalasan dalam mengikuti suatu kompetisi. Dan bangga dan bahagia sekali rasanya bisa menjadi salah satu juara.”
Foto berjudul “Aku menyayangimu, betapa diriku tak ingin jauh darimu, karena dirimu berharga di mataku dan di mata Tuhan” berhasil menjadi foto terbaik kelima dari 58 foto yang diikutkan dalam kompetisi. Sungguh prestasi yang membanggakan!
Menurut Monica foto ini berbicara tentang gambaran kedua anak kecil yang tersenyum dengan lepas ketika satu anak kecil memberikan ungkapan kasih sayang melalui pelukan hangat kepada saudaranya. Menyejukkan hati rasanya jika melihat bahwa ia sangat menyayangi saudaranya, bahkan lebih dari apapun itu. Mungkin bisa dikatakan bahwa saudaranya sangatlah berharga di matanya dan di mata Tuhan.
“Ini bukan hanya kemenangan saya, tapi ini adalah kemenangan semua umat di Paroki Kalasan,” kata Monica dengan bijak.
Monica berharap bahwa ke depannya kaum muda di Paroki Marganingsih Kalasan bisa ikut maju dalam kompetisi mewakili Paroki.
Acara dilanjutkan dengan beberapa penampilan yakni “Delight” (bintang tamu), Muskalisasi Puisi dengan tema “Menunggu Pagi” dari teater kotak Paroki St.Athanasius dan ditutup oleh penampilan dari “Beat Street” (bintang tamu)
Minggu tanggal 13 Mei 2018 pukul 07.30 WIB diadakan misa penutupan pekan Komsos 2018 yang dipimpin oleh Romo FX. Sukendar Wignyosumarta, Pr. selaku Vikaris Jendral KAS (Vikjen KAS), Romo Yustinus Slamet Witokaryono, Pr. selaku Ketua Komsos se-KAS dan Romo Lukas Heri Purnawan, MSF. selaku penanggungjawab acara Temu Raya Komsos 2018.
Dalam homilinya, Romo Sukendar mengajak umat untuk menyadari serta menjadi pewarta kebenaran dan perdamaian lewat media agar tidak terjerumus dalam berita “bohongan” (hoaks).
Setelah misa selesai, acara diskusi terbuka dilangsungkan. Diskusi ini dilakukan untuk membentuk jaringan sekaligus menutup acara Temu Raya.
Catatan: Liputan dan foto dari Metta (kontributor Komsos GMK)
Bagus Saya melihat foto tersebut mengingatkan kembalai mas kecil saya bersama Kakak saya yg di masa itu kemana-mana selalu barengan hingga akirnya kedewasaan lah yg mampu kita kenang.